Fakta Bunga Edelweis, dari Julukan Bunga Abadi hingga Manfaatnya

17 Juni 2021, 10:38 WIB
Penampakan Bunga Edelweis di Alun-alun Suryakencana Gunung Gede. /Pikiran Rakyat Bekasi/Edwin Gusani

PR BOGOR - Bunga Edelweis tentu tidak asing lagi didengar, baik bagi pecinta bunga dan tanaman, atau para pendaki gunung.

Bunga Edelweis seringkali dijadikan objek foto bagi pendaki gunung dan tidak jarang pula ada yang memetiknya untuk dibawa pulang.

Namun, ada larangan untuk tidak memetik Bunga Edelweis, karena termasuk bunga yang dilindungi.

Baca Juga: Resep Brownies Kukus Chocolatos, Praktis dan Anti Ribet Patut untuk Dicoba

Meski demikian, banyak kita jumpai penduduk yang tinggal di sekitar destinasi wisata daerah tinggi yang menjual Bunga Edelweis kepada para wisatawan yang berkunjung.

Bunga edelweis yang dijual tersebut merupakan hasil budidaya petani edelweis yang tinggal di sekitar destinasi wisata tinggi.

Dilansir dari berbagai sumber oleh bogor.pikiran-rakyat.com pada Kamis, 17 Juni 2021. Ada banyak fakta yang penting diketahui dari Bunga Edelweis, yaitu:

Asal Usul Bunga Edelweis

Edelweis adalah tumbuhan endemik zona alpina mountana atau daerah pegunungan di Eropa.

Edelweis atau Leontopodium alpinum adalah tanaman tahunan dari anggota keluarga daisy.

Baca Juga: Drama Korea Racket Boys Tuai Kritik Netizen Indonesia Usai Penayangan Episode ke-5, Ternyata Ini Alasannya

Bunga Edelweis yang ditemukan di Indonesia berbeda dengan yang ada di pegunungan Eropa.

Di Indonesia, bunga ini dikenal dengan nama edelweis jawa atau Anaphalis javanica, disebut juga bunga senduro.

Tanaman ini memiliki arti ‘mulia’ dan ‘putih’ dalam bahasa Jerman. Bisa juga diartikan ‘bunga putih bersalju’ atau dalam bahasa Indonesia diartikan ‘bunga putih yang sangat mulia’

Bunga edelweis ini ditemukan sejak 200 tahun yang lalu dan sudah ada di Indonesia.

Pada tahun 1819 seorang naturalis berkebangsaan Jerman, George Carl Reinwardt menemukan edelweis di lereng Gunung Gede.

Baca Juga: Profil Pelajar Pancasila, Pengertian hingga 6 Ciri Karakter Utama Menurut Kemendikbud

Bunga Abadi

Bunga Edelweis dijuluki sebagai ‘bunga abadi’ karena kemampuannya bertahan dan tetap terlihat segar dalam waktu lama meski sudah dipetik.

Bunga ini mampu mekar selama 10 tahun, karena memiliki hormon etilen.

Hal itulah yang membuat edelweiss mampu bertahan dari kerontokan dalam jangka waktu yang cukup lama.

Tidak boleh dipetik

Bunga ini tidak boleh dipetik karena dapat merusak ekosistem dan terancam punah.

Oleh sebab itu, bunga ini dilindungi oleh undang-undang nomor 5 tahun 1990 pasal 33 ayat 1 dan 2. Tentang konservasi sumber daya hayati dan ekosistem.

Baca Juga: BCL Jelaskan Kronologi Lengkap dan Klarifikasi Soal Dirinya yang Terpapar Covid-19

Mampu tumbuh di bebatuan dan bertahan di tanah tandus

Edelweis bisa membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang dapat memperluas daerah penyerapan akar-akarnya.

Hal itu sekaligus membuat edelweis mampu memperluas penyerapan zat-zat hara yang dibutuhkannya.

Memiliki banyak Manfaat

Edelweis memiliki banyak manfaat dan kegunaan, di antaranya:

1. Digunakan untuk perawatan kulit

Edelweis memiliki sifat pelindung bagi kesehatan sel-sel dalam kulit dan dapat melindungi kulit dari radikal bebas.

2. Kaya anti-oksidan

Edelweis bermanfaat untuk mengobati diare, disentri, TBC dan difteri.

Bunga ini memiliki anti-mikroba yang dapat membunuh jamur dan bakteri.

Baca Juga: Anies Baswedan Tinjau Proyek Topping off Rangka Atap Jakarta International Stadium, Target Selesai Tahun Ini

Selain itu edelweis juga memiliki sifat anti-inflamasi atau radang untuk meredakan batuk dan mengobati kanker payudara.

3. Tabir surya

Edelweis juga dijadikan salep tabir surya, menyembuhkan luka dan meredakan sakit akibat reumatik.***

Editor: Bayu Nurullah

Tags

Terkini

Terpopuler