Network
PR BOGOR - Atlet selam pemecah rekor nasional, Margaretha Herawati, kali ini gagal memperoleh medali emas untuk Papua di cabor kolam selam nomor 100 Meter Bifins PON XX Papua.
Ia hanya menyelesaikan urutan ke empat di PON XX Papua dengan catatan waktu 52,18 detik. Sementara finish pertama diraih oleh Raqi'el Az Zahra dengan waktu 51,66 detik.
Dikatakan Margaretha, di ajang PON XX Papua kali ini, dirinya mengaku memang tidak menargetkan medali emas.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Scorpio Besok Rabu, 6 Oktober 2021: Ada Seseorang yang Diam-diam Mendoakanmu
Padahal diketahui, Margaretha menjadi salah satu atlet yang dikontrak KONI Papua untuk bisa menyumbangkan emas bagi Papua.
"Saya bertanding all out, saya memang tidak menargetkan emas, kita hanya perlu melihat saja sebelumnya tidak ada pemecahan rekor nasional," kata Margaretha.
"Saya pemegang rekor nasional 49,76 detik, jadi saya rasa ini memang hanya ajang untuk menaikkan Papua. Target ada, tapi balik lagi harus realistis," ucapnya.
Dia mengaku, akibat pandemi selama hampir dua tahun ini memperngaruhi porsi latihannya, sehingga tampilannya tidak bisa maksimal
Baca Juga: Aktor Lee Joongi Dikabarkan Akan Bermain dalam Drama Korea SBS Terbaru, Ini Judul Dramanya
"Pandemi bukan hanya mempengaruhi ajang PON tapi bahkan olimpiade, seluruh atlet dunia perfomanya naik turun," katanya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI) provinsi Papua, Gilbert Yakwart mengaku kecewa dengan hasil yang diraih Margaretha tersebut.
"Pastinya kami sangat kecewa, karena dia (Margaretha - red) andalan kami, dia memecahkan rekor di nomor ini. Tapi sekarang malah di urutan keempat," ungkap Gilbert.
Gilbert menegaskan, akan memanggil pelatih untuk mendengarkan langsung apa yang menjadi penyebab kekalahan anak asuhnya itu.
"Kita harus berkomunikasi dengan Sekum KONI Papua sebagai penangggung kontrak atlet," ujarnya.
Menurutnya hal Ini harus ditanyakan, karena pihaknya sudah mengeluarkan dana besar untuk mengontrak atletnya.
"Dengan harapan memberikan emas di nomor yang diandalkan, namun hanya di urutan empat," ungkap dia.
Gilbert pun, mengungkapkan terkait saksi yang akan diberikan oleh pihak KONI, namun sejauh ini belum dipastikan bentuk sanksi tersebut.
"Kira-kira sanksi apa yang akan diberikan KONI nanti, itu yang kita mau hasilkan," tegasnya.***
