Dia memberikan instruksi kepada para pemainnya untuk fokus dalam menjaga pertahanan.
Hal itu jadi keputusan sulit, mengingat PSIS Semarang merupakan tim yang paling produktif dengan torehan 9 gol.
“Memang kami menginstruksikan untuk bermain bertahan. Tapi saya juga mempersiapkan counter attack, itu yang menjadi fokus kami,” tutur Syamsuddin seperti dikutip PRBogor.com dari laman ligaindonesiabaru.com.
Melihat tajamnya lini serang PSIS, Syamsuddin memutuskan skema bertahan.
Tak hanya itu, Syamsuddin mempersiapkan skema adu penalti sebelum laga berlangsung.
Timnya mempersiapkan skema, termasuk adu penalti sebagai langkah antisipasi penentuan pemenang harus dilakukan hingga adu penalti.
Hasilnya penampilan pemain PSM cukup gemilang.
Semua algojo mereka sukses menunaikan tugasnya termasuk kiper mereka, Hilman Syah yang sukses menghalau dua tendangan penalti pemain PSIS Semarang.
“Untuk adu penalti memang kami sudah persiapkan jauh-jauh hari, sejak dari Makassar sampai di sini lagi, kalau sampai terjadi adu penalti kami sudah siapkan siapa saja penendangnya,” jelas Syamsuddin.
Syamsuddin mengaku bersyukur dengan keberhasilan timnya menembus babak semifinal.