Ia mengatakan ada beberapa hal yang membuat permintaan kondom meningkat. Pertama, karena faktor Covid-19.
Baca Juga: Muhammadiyah Singgung Anggota FPI Jadi Warga yang Baik, Minta Rizieq Shihab Beri Contoh Soal Prokes
Baca Juga: Punya Hak hingga 20 Januari 2021, Berikut 6 Hal yang Bisa Dilakukan Trump Sebelum Hengkang
Baca Juga: Hutan Papua Diduga Dibakar Perusahaan Korea, Bintang Emon Singgung Sikap Pejabat dan Analogi Pak RT
"Banyak kaum ibu yang masa KB-nya sudah berakhir tapi takut datang ke Fasilitas Kesehatan baik itu Klinik ataupun Puskesmas untuk memperbaharui KB-nya," ujar dia
"Jadi daripada takut ya akhirnya kaum prianya menggunakan kondom saja. Selain itu juga karena memang situasi Faskes yag tutup atau tidak memberikan pelayanan di masa pandemi ini. Kalaupun ada, tenaga kesehatan mungkin enggan melayani karena faktor Covid-19," jelasnya.
Untuk itu, Kepala BKKBN Pusat telah mengeluarkan surat edaran nomor 8 yang memberikan kewenangan dan tanggung jawab kepada Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang ada di lapangan untuk bisa memberikan pil dan kondom untuk sementara kepada akseptor.
"Hal ini untuk mengatasi agar jangan sampai mereka itu putus pakai atau mengalami kehamilan tak diinginkan. Namun tentunya itu dibawah supervisi atau pengawasan dari bidan atau tenaga kesehatan setempat," kata Evi lagi.
Baca Juga: Babak Baru, Polisi Berhasil Tangkap Pelaku Penyebar Video Syur Mirip Gisel
Baca Juga: Bansos Tunai Kemensos Diperpanjang Hingga 2021, Silahkan Cek Nama Penerima di dtks.kemensos.go.id