Network
PR BOGOR - Kepulangan Habib Rizieq Shihab ke tanah hanya sekedar isu untuk meningkatkan suhu politik dalam negeri di tengah adanya penolakan Undang-Undang Cipta Kerja.
"Jika HRS kembali ke tanah air dan memimpin aksi, ada pihak yang berharap dapat meningkatkan turbulensi politik yang bertujuan untuk menggoyang pemerintahan saat ini," kata Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Kartono Wibowo kepada wartawan, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, Sabtu, 17 Oktober 2020.
Kartono menilai, penolakan terhadap UU Cipta Kerja di tengah perjuangan pemerintah mengendalikan wabah Covid-19 ini merupakan hal yang tidak pantas.
Baca Juga: Kenta Nishimoto Tersingkir, Jepang Kirim 3 Wakil Ke Final Denmark Open 2020 dan Pastikan Satu Gelar
Dalam pandangannya, pemerintah memang semestinya dikritisi aga kebijakan yang diambil tetap berada dalam koridor yang benar.
Namun kritikan itu harus lah disampaikan, namun bukan dengan cara inkonstitusional.
"Saya setuju, pemerintah harus dikritik, diingatkan agar kebijakannya on the right track, berpihak pada rakyat dan mengedepankan kepentingan nasional. Tetapi tidak dengan cara-cara di luar hukum yang inkonstitusional," kata Kartono.
Baca Juga: 4 Fakta Pollycarpus Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Sempat Ingin Buka Lagi Kasus Kematian HAM Munir
Habib Rizieq Shihab diinformasikan segera kembali ke tanaha air lantaran pemerintah Arab Saudi sudah tidak mencekal dan mendenda lagi.
