Fadli Zon Bantah Klaim Sukmawati, Tegas Bilang PKI Berlandaskan Marxisme Leninisme Bukan Pancasila

- 30 September 2020, 11:58 WIB
Beberkan Bukti Sejarah Kudeta PKI, Fadli Zon: Harusnya Tidak Ada Lagi Versi yang Lain/Tangkapanlayar/YoutubeILC
Beberkan Bukti Sejarah Kudeta PKI, Fadli Zon: Harusnya Tidak Ada Lagi Versi yang Lain/Tangkapanlayar/YoutubeILC /

Dalam pidatonya menghadapi manifesto Muso dia berkata, "pilih Soekarno-Hatta atau pilih Muso".

Lanjut Fadli Zon, Muso membalas dengan penghinaan terhadap Bung Karno, dulu menjual romusha, selanjutnya akan menjual rakyat Indonesia ke imperialis Amerika.

Baca Juga: Gaduh Soal Bakal Ada Letusan Gunung Anak Krakatau, Kominfo Banten Respon Melalui Rilis Resminya

“Rakyat Indonesia tidak buruh. Rakyat belum lupa semboyan-semboyan Soekarno, mereka mengerti bahwa kaum dagang romusha, tak becus, memerintah negara. Oleh arena rakyat Madiun dan daerah-daerah lain sekarang akan melepaskan diri, dari budak-budak imprealis. Ini otentik,” ucapnya, tegas membacakan salinan pidato Muso kala itu.

Fadli Zon kembali menegaskan, dengan adanya tap MPRS Nomor 25 dan undang-undang nomor 27 tahun 1999, seharusnya tidak ada lagi perdebatan dan versi-versi yang lain.

“Bu Sukma sangat berbahaya tadi mengatakan Pak Harto ikut terlibat. Saya baca bolak-balik buku Latif itu ngawur sekali,” ucap dia.

Baca Juga: DPR Masuk Daftar Prioritas Vaksinasi Covid-19 Bersamaan Garda Terdepan, Begini Kata Pemerintah

Dia sempat mengkonfrontasi Soeharto pada tahun 2007, menanyakan benar atau tidaknya ucapan Kolonel Latief terkait akan adanya laporan pembantaian jenderal.

“Pak Harto kondisi sakit, terbata-bata, mengatakan sambil tertawa, tidak ada itu,” ujarnya.

Menurut dia, data yang dimilikinya hasil analisa bukan sinyalemen seperti milik Latif. Sehingga sinyal itu tidak bisa dilabeli sebagai keterlibatan.

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x