Dengan sang ayah yang juga merupakan seorang ahli al-Quran, KH Nursalim al-Hafizh dan Hj Yuchanidz Nursalim. Dari silsilah keluarga sang ayah, Gus Baha merupakan generasi keempat dari keluarga yang merupakan ulama ahli al-Quran. Sementara sang ibu merupakan bagian dari keluarga besar ulama Lasem, Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau yang lebih dikenal Mbah Sambu.
Sejak kecil Gus Baha sudah memulai belajar al-Quran kepada ayahnya. Ketika remaja melanjutkan pendalaman ilmu keagamaan kepada Syaikhina KH Maimoen Zubair atau yang dikenal sebagai Mbah Moen di Pondok Pesantren Al-Anwar Karangmangu, Rembang.
Baca Juga: Pengendara Motor Tertabrak KRL di Depok Usai Lawan Arus, Korban Terpental 10 Meter hingga Meninggal
Gus Baha merupakan pendatang baru dalam karir tafsir al-Quran di Indonesia. Dia juga merupakan salah seorang Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menjadi satu-satunya ulama yang berlatar belakang pendidikan non formal dan non gelar di jajaran Dewan Tafsir Nasional.***