Gatot Nurmantyo Seharusnya Lebih Cerdas Lagi, Tak Perlu Koar-koar G30S PKI Demi Masuk Bursa Capres

- 28 September 2020, 09:33 WIB
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. *
Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo. * /Antara/Aditya E.S.Wicaksono./

PR BOGOR - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo diminta tidak lagi membangun narasi tentang G30S PKI bila ingin masuk dalam bursa calon presiden tahun 2024.

Permintaan ini disampaikan Politisi Nasdem yang juga Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Farhan sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari RRI, Senin 28 September 2020.

Muhammad Farhan menilai, saat ini masyarakat Indonesia sudah bisa membaca dengan dinamika yang terjadi.

Baca Juga: Beri Motivasi, Pasiter Kodim Brebes Ikut Kerja Bersama Satgas TMMD dan Warga

Dengan begitu, Gatot Nurmantyo sebaiknya diminta membangun strategi komunikasi yang lebih cerdas lagi.

Muhammad Farhan kemudian mencontohkan apa yang dimaksud komunikasi cerdas itu. Adalah blusukan, hal yang bisa dilakukan Gatot Nurmantyo seperti halnya yang dilakukan Presiden Jokowi saat berkampanye 2014 lalu.

"Harus mulai membangun sebuah bentuk komunikasi yang lebih cerdas," katanya.

Baca Juga: Sedang Berlangsung MotoGP Catalunya Barcelona 2020 Trans7, Valentino Rossi Genap 25 Tahun Berlaga

Muhammad Farhan mengungkapkan, menjelang Pilpres 2019 muncul tagar #2019GantiPresiden di media jejaring sosial yang diinisiasi politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.

Terbukti, tagar #2019GantiPresiden menjadi tantangan yang mampu menggoyang kampanye Jokowi saat itu.

"Itu keren luar biasa dalam komunikasi politik, itu adalah sebuah usaha untuk, dalam tanda kutip, 'menjual diri', untuk jadi presiden dengan cara yang cerdas," ungkapnya.

Baca Juga: Peringatan BMKG Ada Pergerakan Lempeng Tektonik Indo-Australia di Selatan Jawa, Berpotensi Tsunami

Sebelumnya, Gatot Nurmantyo meyampaikan surat terbuka kepada Presiden Jokowi menyoali dugaan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Sikap Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) ini menuai kontrovesi di kalangan masyarakat.

Pernyataan Gatot Nurmantyo pun akhirnya mendapati sorotan dari pengamat politik dari Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno.

Baca Juga: Adanya Satgas TMMD Reguler Brebes di Kalinusu, Bocah Berpangkat Kapten Datang

Adi Prayitno menilai, saat ini isu PKI sudah tidak laku lagi untuk kepentingan politik elektoral bila mana menghubungkan pernyataan Gatot Nurmantyo dengan politik elektoral saat ini.

Menurutnya, para tokoh yang masih menggaungkan isu-isu kebangkitan PKI lebih baik bangkit dan mencari isu-isu yang lebih realistis di lapangan.

"Isu PKI enggak laku sebagai jualan politik elektoral. Karena tak terbukti. Pilpres 2019 isu PKI santer sekali tapi gak ngefek sama sekali," ujar Adi saat dihubungi, sebagaimana dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Kamis 24 September 2020.***

 

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x