Network
PR BOGOR - Keluarga Politisi PDIP Arteria Dahlan merasa terganggu dan tidak terima atas tuduhan yang menyebutkan dirinya memiliki darah PKI.
Sebelumnya Arteria Dahlan disebut sebagai cucu pendiri PKI di Sumatera Barat oleh budayawan Hasril Chaniago dalam acara ILC.
Arteria Dahlan kemudian berharap, pihak-pihak yang menudingnya memiliki darah PKI segera mengklarifikasi bahwa informasi yang mereka sampaikan itu tidak benar.
Baca Juga: Posko TMMD Reguler Brebes Mulai Disiapkan di Lapangan Desa Kalinusu
Baca Juga: Polisi Menangkap Pelaku Pemerasan Rapid Test di Bandara Soetta, Kasus Pelecehannya Juga Ditelusuri
"Keluarga memang masih berat dan meminta untuk tetap dilakukan upaya hukum, tapi saya berpikir lain. Saya ingin mengimbau untuk kita semua untuk berhenti menyebarkan berita bohong (hoax) dan ujaran kebencian terlebih dengan memainkan isu PKI, isu agama, maupun isu SARA," kata Arteria Dahlan kepada wartawan, sebagaimana dilansir dari Wartaekonomi.co.id, Selasa, 22 September 2020.
Arteria Dahlan menyatakan penyataan itu sangat berbahaya. Terlbih bila terjadi kepada seseorang yang tidak memiliki ruanh atau kesempatan untuk mengklarifikasi kebenarannya.
Alhasil, mereka hanya akan dihakimi, yang kemudian akan mati secara politik.
Baca Juga: Pilkada 2020 Berjalan di Tengah Pandemi Covid-19, Siap-siap Perluasan Pemakaman Korban Virus Corona
Baca Juga: Prihatin Banjir Bandang Sukabumi, Gubernur Ridwan Kamil Instruksikan Kepala Daerah Lebih Mawas Diri
Politisi asal Sumbar ini bersyukur, diberikan kesempatan untuk mempelajari negara-negara yang pernah besar namun luluh lantah dan porak poranda akibat isu SARA dan politik identitas. Arteria Dahlan kemudian berharap isu yang sama itu tidak terjadi di Indonesia.
Arteria Dahlan sempat mengalami hal yang serupa saat keluarganya dituding lekat dengan stigma PRRI.
"Semoga permasalahan-permasalahan terkait politik identitas termasuk juga pengulangan atas isu-isu rutin tahunan seperti PKI di bulan September yang selalu menyerempet PDIP dapat segera dihentikan," ujarnya.***
