Cak Imin dan Mahfud Kompak Kritik Food Estate: Program Gagal Ingin Lanjut Lagi Yang Benar Aja, Rugi Dong Kita

- 21 Januari 2024, 20:25 WIB
Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar melambaikan tangan saat tiba di lokasi Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024).
Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar melambaikan tangan saat tiba di lokasi Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). /Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso

PEMBRITA BOGOR Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin memaparkan visi-misinya terkait pembangunan, energi, pangan, hingga agraria.

Dalam debat di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan pada Minggu, 21 Januari 2024, Cak Imin mengungkapkan keprihatinannya terhadap food estate sebagai solusi pengadaan pangan nasional. Ia menekankan bahwa food estate terbukti mengabaikan petani dan masyarakat adat, serta memicu konflik agraria.

Menurut Cak Imin, penyelesaian masalah pangan melalui food estate harus dihentikan karena berdampak merugikan. "Food estate bisa merusak lingkungan dan bahkan meninggalkan konflik agraria. Ini harus dihentikan," tegasnya.

Baca Juga: Cak Imin: Saya Tidak Khawatir Dana Kampanye Minim, Masyarakat Bakal Gerak Sendiri

Tema debat keempat, yang mencakup Pembangunan Berkelanjutan dan Lingkungan Hidup, Sumber Daya Alam dan Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat, dan Desa, menjadi panggung bagi Cak Imin untuk menegaskan pandangannya.

Selain itu, Cak Imin juga membahas masalah ekologi, menyatakan bahwa negara perlu serius mengatasi krisis iklim. "Krisis iklim terjadi dan kita menyaksikan bencana ekologi terjadi dimana-mana. Negara harus serius mengatasinya," ungkapnya dengan keras.

Ia menyoroti perlunya solusi yang berbasis etika, menegaskan bahwa proyek tanggul laut raksasa (giant sea world) bukanlah solusi yang memadai.

Baca Juga: Anies Bicara Persiapan Cak Imin Jelang Debat Keempat: Tak Perlu Diajari Lagi, Dia Siap Slepet Balik Lawan

"Tidak hanya mengandalkan proyek giant sea world yang tidak mengatasi masalahnya. Kita harus sadar bahwa krisis iklim kenyataan krisis iklim harus dimulai dengan etika. Sekali lagi etika," paparnya dengan tegas.

Halaman:

Editor: Muhammad Rizky Suryana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x