Viral di Medsos Pelecehan Seksual di Bandara Soetta, Oknum Dokter Juga Diduga Manipulasi Data Rapid

- 18 September 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual.
Ilustrasi pelecehan seksual. /Pixabay/

Lism harus melakukan rapid test di bandara Soekarno Hatta karena belum sempat melakukan test di hari sebelumnya.

Saat itu, penerbangan dilakukan pada pukul 6.00 WIB. Lism sudah berada di bandara pukul 4.00 WIB pagi untuk melakukan rapid test.

Beruntung, hasil rapid test menunjukan hasil reaktif, dan Lism pun berencana membatalkan keberangkatannya.

Baca Juga: Terungkap Latar Belakang Pelaku Mutilasi di Kalibata City Fajri dan Laeli, Diduga Pasangan Pelakor

Tetapi disaat bersamaan sang dokter meyakinkan dia untuk tetap melakukan penerbangan dan melakukan tes ulang dengan membayar uang sebesar Rp150 ribu, dan akan mengganti data pasien yang memiliki hasil negatif.

Lism mengatakan, sebenarnya ia kaget dan tak ingin melakukan penerbangan karena takut menjadi carrier bagi banyak orang, tapi dokter tersebut meyakinkan, tidak akan terjadi apa-apa.

"Singkat cerita karena capek dan bingung, tanpa pikir panjang aku setuju aja sama tawaran si dokter itu, habis itu aku dites lagi, tunggu hasil yang menyatakan kalo aku non reaktif," tuturnya.

Baca Juga: Ibunda Indra Bruggman Meninggal Dunia, Menangis Tak Ada Lagi Sosok yang Bakal Bangunin Kala Subuh

Lanjutnya, setelah mendapat surat keterangan non reaktif, Lism pergi menuju departure gate tapi ternyata dokter tersebut mengikuti dan meanggilnya untuk mengobrol di tempat yang sepi.

Lebih jauh lagi Lism bercerita, dokter tersebut ternyata meminta bayaran atas bantuannya memberikan surat keterangan non reaktif tersebut.

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x