Chatib Basri: Soal Kepatuhan PSBB Rakyat Mau di Rumah Saja Bila Ada Uang atau Bansos, BLT Kuncinya

- 14 September 2020, 10:16 WIB
Muhammad Chatib Basri
Muhammad Chatib Basri /iif.co.id

PR BOGOR - Mantan menteri keuangan RI sekaligus dosen Universitas Indonesia, Chatib Basri memaparkan mengenai alasan banyak orang tak patuh kebijakan pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 melalui kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dari sisi ekonomi dan psikologi masyarakat.

Studi yang dilakukan bersama Namira Fitriani @synamira ini diunggah Chatib Basri dengan melampirkan data dari Google Mobility.

Hasilnya, selama pandemi aktifitas ke luar rumah untuk membeli kebutuhan rumah tangga, rekreasi, bekerja, dan transit transportasi masal sebanding dengan meningkatnya jumlah positif Covid-19.

Baca Juga: 10 Fakta Penusukan Syekh Ali Jaber di Lampung, Sempat Ngira Pelaku Mau Foto, Luka Tusukan 4 Senti

"Semakin orang keluar rumah, semakin tinggi kasus Covid. Artinya protokol kesehatan tidak dipatuhi ketika orang keluar rumah," cuit Chatib Basri sebagaiman dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari laman twitternya, @ChatibBasri, Minggu 13 September 2020.

Bahkan meski terjadi peningkatan jumlah kasus kematian, orang pun tak kunjung berdiam diri di rumah.

Peningkatan kasus kematian membuat orang tak keluar rumah beberapa hari (kurang dari lima hari), setelah itu orang cenderung keluar lagi.

Baca Juga: Penusukan Syekh Ali Jaber: Orang Tua Pelaku Bilang Anaknya Miliki Gangguan Jiwa, Polisi Tak Percaya

Chatib Berargumen bahwa keputusan orang untuk tinggal di rumah ditentukan oleh faktor ekonomi.

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x