Network
PEMBRITA BOGOR - Alat peraga kampanye berupa baliho Anies Baswedan dicopot oleh kader Demokrat di Bogor. Hal ini terjadi sebagai akibat dari situasi yang terjadi baru-baru ini yang membuat kecewa karena pecah kongsi.
Seperti diketahui, beberapa hari lalu beredar kabar tentang bacapres koalisi dari partai Nasdem, PKB, Demokrat dan PKS, Anies Baswedan telah memilih Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden (cawapres).
Kabar dipilihnya Muhaimin Iskandar yang biasa disapa Cak Imin berpasangan dengan Anies Baswedan sebagai bakal capres dan cawapres dari koalisi yang dimotori Nasdem ini menimbulkan polemik di antara mitra koalisi.
Partai Demokrat yang telah memutuskan masuk koalisi pendukung Anies Baswedsn merasa tersinggung dengan terpilihnya Muhaimin Iskandar sebagai pasangan Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.
Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, menyampaikan bahwa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies Baswedan tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS sebagai mitra koalisi.
Kader Partai Demokrat Kabupaten Bogor Copot Baliho dan Banner
@meongcipy Tak lagi sejalan dalam perubahan dan perbaikan bila ada penghianatan kami amanah kamu yang hianat #penghianatan #noanis #anisberhianat #kabbogor #dppdemokrat ♬ suara asli - Meong Cipy
Sebagai bentuk kekecewaan penunjukkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai calon wakil presiden (cawapres), kader Partai Demokrat Kabupaten Bogor mencopot baliho dan banner bergambar Anies Baswedan yang tersebar di wilayah tersebut.
Pencopotan baliho dan banner dilakukan sebagai bentuk reaksi kekecewaan para kader Partai Demokrat yang ada di Bogor. Baliho dan banner bergambar Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY yang tersebar di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diturunkan dan dicopot oleh kader pendukung AHY.
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Dede Chandra Sasmita mengatakan, Anis Baswedan sudah mengambil keputusan tanpa berdiskusi atau konfirmasi dengan teman perjuangan dalam koalisi yang terbentuk.
Padahal, Anies Baswedan telah meminta berpasangan dengan AHY di Pilpres 2024. Oleh karena itu, apa yang dilakukan Anies dengan memutuskan bakal calon wakil presidennya tanpa membicarakan dengan mitra koalisi, dapat disebut sebagai pengkhianat politik.
"Saya instruksikan kepada semua struktural Partai Demokrat di semua tingkatan, anggota Fraksi Demokrat DPRD Kabupaten Bogor, berikut kepada para Bacaleg dan relawan Demokrat untuk mencopot semua foto Anies Rasyid Baswedan (ARB) di semua baliho, banner, dan alat peraga lainnya," kata Dede dalam keterangannya, Jumat, 1 September 2023.
Perilaku mengambil keputusan tanpa berdiskusi dengan teman seperjuangan sebagai mitra koalisi seperti yang dilakukan Anies adalah bentuk pengkhianatan terhadap komitmen perjuangan.
Seharusnya, dengan misi awal pembentukan koalisi perubahan dan perbaikan yang dilakukan dengan baik, santun, dan beradab juga menghasilkan sinergi yang baik dan menguntungkan semua pihak.
"Mulai detik ini dan hari ini, kami menolak tegas bekerjasama dan bersinergi dengan pengkhianat," jelasnya.
Apa yang telah dilakukan Anies adalah bentuk pengkhianatan politik, "Kita akan tetap istiqamah menjalani proses politik ini dengan cara baik, santun, dan beradab," pungkasnya.
Apa yang telah dilakukan Anies adalah bentuk pengkhianatan politik, "Kita akan tetap istiqamah menjalani proses politik ini dengan cara baik, santun, dan beradab," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan seputar Bogor, Jawa Barat, nasional, dan breaking news setiap hari dari https://bogor.pikiran-rakyat.com. Caranya klik link https://gnews/prbogor kemudian klik tombol ikuti. Setelahnya, Anda bisa mengetahui informasi terbaru dari kami.***
