Artikel ini telah tayang di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Soal Kehalalan Vaksin Virus Corona di Indonesia, Begini Penjelasan Menristek'.
"Kalau yang dari kami (vaksin merah putih), iya (halal). Lembaga Eijkman sejak awal berkonsultasi dengan MUI mengenai apa saja yang harus dipenuhi bisa memenuhi syarat panjang agar halal," ujarnya.
Dijelankan ambang Brodjonegoro, rencananya vaksin yang diproduksi sebanyak 250 juta dus akan dilakukan di Biofarma dengan bentuk platform protein rekombenan dan diprediksi mulai uji klinis pada hewan akhir tahun ini.
Baca Juga: Pasutri di Tegal Dibantai Rekan Bisnisnya, Sang Istri Tengah Hamil 8 Bulan Bersimbah Darah di Ruko
"Yang berbeda dari vaksin Sinovac yaitu inactivaty virus, kalau merah putih platformnya protein rekombenan. Ternyata Biofarma punya kemampuan untuk mengerjakan berbagai platform," ucapnya.
Sementara, Direktur Utama Biofarma Honesti Basyir mengatakan, sebagai lembaga yang bergerak di bidang farmasi terbesar se-Asia Tenggara, Biofarma akan mengerjakan dari mulai pengembangan hingga final project.
"Kita targetkan yang vaksin merah putih itu tahun depan uji klinik ke manusia fase 1, 2, 3. Kalau lancar itu semuanya, mudah-mudahan awal tahun 2022 kita mungkin sudah bisa memproduksi vaksin merah putih," pungkasnya.***(Dicky Aditya/Galamedia News/PRMN)