Urine Editor Metro TV Mengandung Amfetamin Positif, Diduga Kejiwaannya Terganggu Sebelum Bunuh Diri

- 25 Juli 2020, 13:19 WIB
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti terkait kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo.*/Dok. PMJ News
Polisi mengamankan sejumlah barang bukti terkait kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo.*/Dok. PMJ News /

Almarhum Yodi Prabowo.
Almarhum Yodi Prabowo.

Selanjutnya, Dokter Forensik Polda Metro Jaya, Kombes. Pol I Made Wira menyampaikan berdasarkan hasil pemeriksaan luka di tubuh korban, tidak menemukan tandan-tanda kekerasan lain selain luka tusuk di dada, sebanyak 4 kali.

Gambaran kedalaman luka yang dialami Yodi Prabowo bermacam-macam, ada hanya di jaringan otot, ke dua dan ketiga lebih dalam lagi hingga memutus bagian bawah paru-paru.

Baca Juga: Pelancong Asal Tiongkok Tewas di Bali Gantung Diri Akhiri Hidupnya, Baru Ditemukan 2 Hari Kemudian

Sementara untuk luka di bagian leher, ditemukan luka tajam sampai memotong tenggorokan. Sehingga dokter memastika Yodi Prabowo meninggal diduga karena benda tajam di leher.

"Tapi tidak sampai memotong pembuluh darah balik dan darah utama leher," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang jenazah laki-laki ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan Jalan Ulujami Raya, Ulujami, kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan pada Jumat 10 Juli 2020.

Baca Juga: Pilih Lembaran Baru, Lesti Kejora Fokus ke Masa Depan dan Menutup Kisahnya dengan Rizky Ridho

Setelah dicek jenazah laki-laki itu merupakan salah satu Editor stasiun TV yakni Metro TV bernama Yodi Prabowo.

Dalam penyelidikan polisi, Yodi Prabowo menerima luka tusukan senjata tajam di bagian badan yakni dada dan leher.

Halaman:

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah