Puisi Penyanyi Sal Priadi Mengantarkan Kepergian Sapardi Djoko Damono, Sastrawan Hebat Indonesia

- 19 Juli 2020, 12:55 WIB
Musisi dan penyanyi Sal Priadi bersama sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono.*/Twitter/ @salpriadi_
Musisi dan penyanyi Sal Priadi bersama sastrawan Indonesia Sapardi Djoko Damono.*/Twitter/ @salpriadi_ /

PR BOGOR - Dunia seni Tanah Air tengah berduka lantaran baru saja kehilangan sosok besar. Sastrawan Sapardi Djoko Damono meninggal dunia.

Kematian Sapardi Djoko Damono juga menyebar di pesan berantai grup WhatsApp, mengantarkan doa dari kepergian sastrawan Indonesia itu.

"Telah meninggal dunia sastrawan besar Indonesia, Prof. Dr. Sapardi Djoko Damono di Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan pada hari ini 19 Juli 2020, pukul 09.17 WIB.. turut berduka cita...semoga dilapangkan jalan..," bunyi pesan singkat yang diterima Pikiranrakyat-bogor.com, Minggu 19 Juli 2020.

Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di usia 80 tahun pada pukul 09.17 WIB, Minggu pagi. Sejumlah tokoh dan publik figur Tanah Air turut berbondong-bondong mengucapkan bela sungkawa.

Baca Juga: Unggah Video Kehadirannya di Pernikahan Rizki D'Academy, Lesti Dapati Puluhan Ribu Empati dari Fans

"Selamat Jalan Pak Sapardi Djoko Damono.. Terima kasih sudah menjadi guru, mengajari banyak hal melalui karyamu. Karya2mu menemani banyak waktu ku.. Selamat istirahat Pak.. tenang damai disana... Doaku mengiringi..," tulis artis Maudy Koesnaedi di akun twitternya.

Dalam unggahan itu Maudy Koesnaedi turut mengunggah puisi Sapardi Djoko Damono bertajuk 'Pada Suatu Hari Nanti'.

"Pada suatu hari nanti... Dan hari itu tiba...," imbuhnya.

 

Baca Juga: Berikut 4 Film Beradegan Seks Terpanas, Recommended Temani Akhir Pekan Anda!

Musisi dan penyanyi Sal Priadi juga menuliskan sebait puisi, mengantarkan kematian Sapardi Djoko Damono.

"Selamat jalan bapak, kalau hidup hanya mampir, bapak tidak duduk duduk saja, bapak membuat pemukiman. Kami yang bermukim di karya dan jalan hidupmu, mengucap banyak terima kasih. Hati saya hancur lebur, tapi bapak pernah dan pasti melahirkan kesembuhan. Bapak abadi," tulis Sal Priadi di akun twitternya.

Sapardi lahir di Surakarta, 20 Maret 1940. Dia sering dipanggil dengan singkatan namanya, SDD.

 

Baca Juga: Militer AS Siap Tempur di Laut China Selatan Bawa Misi 'Kemakmuran', Tiongkok-Rusia Mesra Bersekutu

Beberapa karya sastra lahir dari Sapardi Djoko Damono di antaranya adalah Hujan Bulan Juni, Aku Ingin.

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, juga Hatiku Selembar Daun, Yang Fana Adalah Waktu.***

Editor: Amir Faisol


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah