Masker Nyeleneh Buatan Indonesia Disorot Asing, Dianggap Humor Sekaligus Fesyen di Tengah Corona

- 27 Juni 2020, 09:07 WIB
Seorang penjual menjual masker desain wajah di pasar tradisional untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona (Covid-19), di Jakarta, Indonesia 23 Juni 2020.*
Seorang penjual menjual masker desain wajah di pasar tradisional untuk mencegah penyebaran penyakit virus corona (Covid-19), di Jakarta, Indonesia 23 Juni 2020.* /REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana/

PR BOGOR - Sejak kemunculan virus corona di akhir tahun 2019, masyarakat dunia masih menanti vaksin terbaik yang bisa dikembangkan pemerintah, organisasi, dan para ilmuan.

Vaksin dibutuhkan untuk menanggulangi pandemi virus corona yang saat ini masih mengkhawatirkan.

Sebelum vaksin virus corona ditemukan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan masyarakat dunia menggunakan masker dan berjaga jarak agar terlindungi dari penularan virus.

Baca Juga: Keluar Wamil Lee Min Ho Dinilai Gagal Bintangi Korean Drama, Bagaimana dengan Sosok Ji Chang Wook?

Kini, di tengah pandemi virus corona, masker menjadi kebutuhan sehari-hari bagi warga dunia, tak terkecuali masyarakat Indonesia.

Di Indonesia, masker dirancang sangat beragam, seperti motif bunga bahkan ada yang nyeleneh, yaitu masker dengan gambar wajah si pengguna masker tersebut.

Rancangan masker wajah tersenyum, atau bibir merah besar juga semakin populer dan dianggap menunjukkan fesyen sekaligus humor di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Komentar Warga Twitter Usai Tonton Video Musik How You Like That: Jisoo Pakai Daster Saja Cantik

"Ketika orang melihat kita, mereka sepertinya bertanya-tanya mengapa kita tersenyum dan tertawa," kata pengguna masker nyeleneh Heni Kusmijati.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Masker 'Nyeleneh' Indonesia Disorot Media Asing, Disebut Fesyen Sekaligus Humor di Tengah Covid-19'.

Diberitakan di Pikiran-Rakyat.com, Jumat 26 Juni 2020, sebuah toko cetak di Jakarta menambahkan makser ke layanannya setelah penjualannya merosot karena virus corona, virus yang me]enginfeksi lebih dari 50.000 orang Indonesia dan menewaskan 2.620.

Pelanggan memesan secara online dan mengunggah foto mereka. Pembuatan masker membutuhkan waktu 30 menit untuk dicetak dengan biaya Rp 50.000.

Baca Juga: Polisi Periksa Pedagang Cuanki yang Meludah di Mangkok Pelanggan, Mengaku Hanya Mencium Aromanya

"Awalnya, kami skeptis. Tapi kemudian, permintaan melonjak, dan itu membantu kami memulihkan kerugian bisnis," kata Nicholas Septian Sugandi seorang penjual masker.

Desain masker yang modis ataupun nyeleneh rupanya tidak hanya ada di Indonesia. Di negara tetangga, Filipina dan Thailand, masker serupa juga semakin populer dan banyak digandrungi warga setempat.

Sementara desain batik sangat populer di Malaysia, yang kini melaporkan hampir 8.600 kasus Covid-19 dan 121 kematian.

Baca Juga: Spoiler Lagu BLACKPINK di Album Terbarunya, Rose Peragakan Kucing, Lisa & Jennie Pilih King Kong

Karena itu, Pemerintah Malaysia mewajibkan warganya menggunakan masker. Perusahaan-perusahaan tempat para pekerja juga menganjurkan karyawannya untuk menggunakan masker.

Perancang busana Malaysia, Hafiz Drahman membuat masker yang terbuat dari katun lembut.

Masker buatannya terdapat kantong opsional atau tambahan untuk menambahkan filter, dibuat dari stok kain yang didekorasi menggunakan lilin dan pewarna.

Baca Juga: Wanita 40 Tahun Ditegor karena Tak Gunakan Masker di MRT, Justru Mengamuk Hingga Berkelahi

"Saya mulai melihat peluang baru dalam membuat masker wajah batik karena pada waktu itu," katanya.

"Kami diperintahkan untuk memakai masker wajah untuk keselamatan pribadi," kata Hafiz di tokonya di kota Shah Alam.*** (Abdul Muhaemin/PR)

 

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x