Baca Juga: MPL ID S10 Minggu ke-2 Hari 3, Baloyskie Raih Kemenangan Perdana untuk Geek Fam
Anto mengatakan bahwa ada solusi atas masalah tersebut. Menurutnya, harus ada perubahan dalam ruang berpolitik.
Ia menyebutkan sistem parlementer harus tercipta kembali seperti era Pemerintahan Sukarno. Dengan kata lain, partai politik harus menciptakan figurnya sendiri dalam Pilpres 2024.
Sementara itu, Andi Hakim sebagai Pengamat Sosial Politik mengatakan bahwa di Pilpres 2024 nanti para calon Presiden harus mengikuti perbincangan di ruang digital yang beragam.
Sebab, ruang digital saat ini hanya terpusat pada dua kutub politik, yaitu kubu Cebong dan kubu Kampret yang selalu memuji maupun memaki Presiden.
"Ruang digital ini memang harus dijelajahi oleh calon pemimpin nanti di Pilpres 2024. Supaya politik di Indonesia tidak sempit pemaknaannya," jelas Andi Hakim.
Oleh karena itu, Andi Hakim menyebutkan soal Airlangga Hartanto yang memiliki kompetensi untuk menjelajahi ruang-ruang ide dari anak muda.
Baca Juga: Nama FF Spasi Kosong Jepang, Nickname Free Fire Keren Estetik untuk Rusher 19 Agustus 2022
Airlangga Hartanto, menurutnya, memiliki kompetensi terkait hal tersebut. Ruang ide yang diciptakan oleh anak muda di media digital harus didukung oleh calon Presiden di Pilpres 2024 nanti.***