Mantan Pilot Uji Pesawat yang Jatuh di Laut Jawa Didakwa Atas Penipuan Dalam Penyelidikan Boeing 737 Max

- 16 Oktober 2021, 18:20 WIB
Ilustrasi pesawat boeing/Pixabay/lars_nissen
Ilustrasi pesawat boeing/Pixabay/lars_nissen /

PR BOGOR – Bekas pilot uji pesawat Boeing 737 MAX, Mark Forkner didakwa karena telah melakukan penipuan diduga menyesatkan regulator tentang masalah terkait dengan dua kecelakaan fatal.

Mark Forkner merupakan mantan kepala teknik pertama yang didakwa atas kegagalan Boeing 737 MAX.

Pada Oktober 2019, pilot salah satu maskapai di Indonesia berusaha untuk mengendalikan pesawat Boeing 737 MAX, namun gagal dan pesawat tersebut jatuh di Laut Jawa perairan Indonesia.

Baca Juga: Meski Terhenti di The Internasional Bersama T1 Esports, 2 Orang Asal Indonesia Bawa Hadiah Rp14 Miliar

Lima Bulan setelahnya, pesawat Boeing 737 Max kembali terjatuh didekat bandara Addis Ababa di Ethiopia, enam menit setelah lepas landas.

Pesawat jatuh tersebut menewaskan semua penumpang dan kru sehingga memaksa pemangku kebijakan untuk mengandangkan pesawat tersebut, karena telah memakan korban sekitar 346 orang.

Tim investigasi menemukan bahwa kedua kasus pesawat jatuh tersebut karena perangkat lunak Sistem Augmentasi Karakteristik Manufer atau MCAS.

Baca Juga: Meski Terhenti di The Internasional Bersama T1 Esports, 2 Orang Asal Indonesia Bawa Hadiah Rp14 Miliar

Sistem tersebut dirancang untuk membantu menstabilkan jet setelah mesin yang lebih berat dan diposisikan ulang. Hal tersebut malah menyebabkan hidung pesawat mengarah terlalu jauh ke atas dalam keadaan tertentu.

Kasus pesawat jatuh itu karena gagalnya sensor yang salah membaca data sehingga memaksa pesawat untuk jatuh berulang kali.

Sistem ini tidak disebutkan dalam manual book pilot sehingga sangat dimungkinkan pilot tidak mengetahu akan pengoperasian sistem tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Film Horror ‘The Black Phone’ Akan Tayang Tahun 2022

"Dalam upaya untuk menghemat uang Boeing, Forkner diduga menyembunyikan informasi penting dari regulator," kata Penjabat Jaksa AS Chad E. Meacham dari Distrik Utara Texas.

“Pilihann yang tidak punya perasaan untuk menyesatkan FAA, menghambat kemampuan untuk melindungi penerbangan publik dan membuat pilot dalam kesulitan, kekurangan informasi tentang kontrol penerbangan 737 MAX. Departemen Kehakiman tidak akan mentolerir penipuan terutama di industri di mana taruhannya begitu besar," ujarnya menambahkan.

Beredar kabar pesan secara private yang muncul pada Oktober 2019 antara Forkner dan pilot Boeing lainnya tampak menunjukkan bahwa perusahaan tahu tentang masalah dengan MCAS pada 2016, dua tahun sebelum kecelakaan.

Baca Juga: Spoiler dan LINK NONTON Lovers of The Red Sky Episode 13: Ha Ram Diam-diam Menyelinap untuk Bertemu Chun Gi

Dokumen yang dirilis oleh Komite Transportasi menunjukan jika Forkner mengatakan kepada pejabat FAA bahwa sistem MCAS aman meski ia menyebutnya “hal yang mengerikan” berdasarkan tes simuator.

"Saya pada dasarnya berbohong kepada regulator (tanpa sadar)," ujar Forkner kepada rekannya dalam pesan tersebut.

Boeing mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 2019 bahwa komentar Forkner "mencerminkan reaksi terhadap program simulator yang tidak berfungsi dengan baik, dan itu masih menjalani pengujian." Ujar perusahaan pesawat Boeing.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING TVRI Indonesia vs Denmark, Semifinal Thomas Cup 2020: Anthony Ginting Kembali Bertanding

Menurut salah satu karyawan Boeing yang namanya enggan disebutkan, “737 MAX dirancang oleh badu* dengan pengawasan dari monye*,” ujarnya.

Boeing sejak itu telah menulis panduan ulang perangkat lunak MCAS, menerima persetujuan FAA untuk jet tersebut masuk kembali ke layanan komersial pada 18 November 2020.

Pada bulan Januari, Departemen Kehakiman AS mendakwa Perusahaan Boeing dengan "konspirasi untuk menipu Amerika Serikat" kesimpulan setelah penyelidikan panjang bahwa perusahaan tersebut dengan sengaja menyesatkan regulator saat mencari persetujuan untuk pesawat 737 MAX-nya.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah