Ini Pesan Menggetarkan Jenderal AH Nasution saat Melepas Tujuh Jenazah Korban Pembantaian G30S PKI

- 30 September 2021, 12:49 WIB
Pesan Jenderal AH Nasution saat melepas tujuh jenazah korban G30S PKI.
Pesan Jenderal AH Nasution saat melepas tujuh jenazah korban G30S PKI. /Instagram/@tvonenews

PR BOGOR – Pengkhianatan Gerakan 30 September atau G30S PKI, menjadi sejarah kelam bagi bangsa Indonesia.

Pasukan yang menyebut diri mereka sebagai G30S PKI, mencoba menculik tujuh perwira Tingkatan Darat yang anti komunis.

Namun, dalam operasinya, pasukan G30S PKI hanya berhasil menculik dan membunuh enam jenderal, yakni Ahmad Yani, Suprapto, Haryono, S Parman, DI Pandjaitan dan Sutoyo, serta Letnan Pierre Tendean.

Sementara, Jenderal AH Nasution, berhasil lolos dari penculikan yang dilakukan pasukan G30S PKI.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Leo Besok, Jumat 1 Oktober 2021: Mulai dari Kesehatan, Percintaan hingga Karier

Upaya penculikan Jenderal AH Nasution dilakukan pasukan G30S PKI di bawah pimpinan Letnan Arief, pada 1 Oktober 1965 dini hari WIB.

Nasution berhasil kabur meskipun mengalami luka patah pergelangan kaki setelah melompati pagar rumahnya.

Namun, putri Nasution yang bernama Ade Irma Suryani menjadi korban dan tertembak peluru pasukan G30S PKI.

Nasution menjadi satu-satunya perwira tinggi Angkatan Darat yang lolos dari penculikan tersebut. Ia pun menjadi pemimpin dalam pelepasan tujuh jenazah pahlawan revolusi.

Baca Juga: Link Nonton Dali and Cocky Prince Episode 4 Sub Indo, Spoiler: Nasib Galeri Seni Kim Dal Li

Dalam pelepasan jenazah korban G30S PKI, yang bertepatan dengan hari Angkatan Darat, 5 September 1965, Nasution menyampaikan pesan yang mengetarkan seluruh bangsa Indonesia.

Berikut pesan AH Nasution saat melepas tujuh jenazah korban pembantaian G30S PKI yang dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari cuplikan film Pengkhianatan G-30-S PKI:

Rekan-rekan prajurit sekalian, kawan-kawan yang terutama rekan-rekan yang sekarang kami sedang lepaskan.

Bismilahirrahmanirrahim.

Hari ini, hari Angkatan Bersanjata kita, hari yang selalu gemilang, tapi yang kali ini hari yang dihinakan oleh fitnahan, dihinakan, oleh khianatan. Dihinakan oleh penganiayaan.

Tetapi, hari Angkatan Bersenjata kita, kita, setiap prajurit, tetap rayakan dalam sanu bari kita, dengan tekad kita, dengan nama Allah yang maha kuasa, bahwa kita akan tetap menegakan kejujuran kebenaran, keadilan.

Baca Juga: Sowon GFRIEND dan Chanwoo iKON Membintangi Chilling Roommate, Intip Sinopsisnya

Jenderal Suprapto, Jenderal Harton, Haryono, Jenderal Parman, Jendral Pandjaitan, Jenderal Sutoyo, Letnan Tendean. Kamu semua, mendahului kami. Kami semua, yang kamu tinggalkan, punya kewajiban menerusken perjuangan kita. Meneruskan tugas angkatan bersenjata kita. Meneruskan perjuangan TNI kita. Meneruskan tugas yang suci.

Kamu semua, tidak ada yang lebih tahu dari pada kami yang disini. Daripada saya, sejak 20 tahun kita selalu bersama-sama membela negara kita, perjuangan, kemerdekaan kita. Membela, pemimpin besar kita. Membela cita-cita rakyat kita.

Saya tahu, kamu manusia tentu ada kekurangan, ada kesalahan, kita semua demikian. Tapi saya tahu, kamu semua, selama 20 tahun penuh, memberikan semua darma baktimu, semua yang ada padamu, untuk cita cita yang, yang tinggi itu.

Dan karena itu, kamu, biarpun hendak dicemarkan, hendak difitnah, bahwa kamu pengkhianat, justru di sini kami semua saksi yang hidup, kamu adalah telah berjuang sesuai dengan kewajiban kita semua. Menegakan keadilan, kebenaran, kemerdekaan.

Baca Juga: 5 Drama Korea Terbaik di Viki Bulan September 2021, Satu di Antaranya Yumis Cells

Tidak ada yang ragu-ragu. Kami sedia juga, mengikuti jalan kamu. Jika memang fitnah mereka itu benar, kami akan buktikan.

Rekan-rekan, adik-adik saya sekalian. Saya sekarang sebagai yang tertua dalam TNI yang tinggal bersama yang lainnya, akan meneruskan pejuangan kamu. Membela kehormatan kamu.

Menghadaplah sebagai pahlawan. Pahlawan dalam hati kami, seluruh TNI. Sebagai pahlawan, menghadaplah kepada asal mula kita, yang menciptakan kita Allah SWT.

Karena pada akhirnya, Dia-lah Panglima kita yang paling tertinggi., Dia-lah yang menentukan segala sesuatu, juga atas diri kita semua. Tetapi dengan keimanan ini juga, kita semua yakin bahwa yang benar akan tetap menang, dan yang tidak benar akan tetap hancur.

Fitnah, fitnah berkali-kali. Fitnah lebih jahat dari pembunuhan. Fitnah lebih jahat dari pembunuhan, kita semua difitnah.

Baca Juga: Polisi Soekitman Jadi Saksi Sejarah Kekejaman G30S PKI Sekaligus Penemuan Sumur Lubang Buaya

Dan saudara-saudara telah dibunuh, kita diperlakukan demikian. Tapi jangan kita, jangan kita dendam hati, iman, kepada Allah SWT. Iman kepadanya meneguhkan kita, karena Dia perintahkan, kita semua berkewajiban untuk menegakan keadilan dan kebenaran.”

Itulah pesan AH Nasution saat melepas tujuh jenazah korban pembantaian G30S PKI.***

Editor: Bayu Nurullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah