Puisi Kemerdekaan 17 Agustus Singkat dan Mudah Dihapal, Cocok Dibacakan untuk Memeriahkan HUT RI

- 13 Agustus 2021, 14:30 WIB
Puisi Kemerdekaan Indonesia untuk anak SD, bisa dibacakan untuk memperingati HUT RI.
Puisi Kemerdekaan Indonesia untuk anak SD, bisa dibacakan untuk memperingati HUT RI. /Pixabay/mufidpwt

PR BOGOR - Puisi Kemerdekaan 17 Agustus untuk anak SD bisa dibacakan untuk memperingatan Hari Ulang Tahun atau HUT RI ke-76.

Selain itu, puisi Kemerdekaan 17 Agustus untuk anak SD diharapkan dapat menumbuhkan semangat patriotisme dan nasionalisme terhadap Indonesia.

Puisi Kemerdekaan 17 Agustus untuk anak SD yang singkat dan menggunakan bahasa sederhana bisa dihafalkan dengan mudah.

Puisi sendiri merupakan salah satu bentuk karya sastra yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan atau menggambarkan kondisi waktu tertentu.

Baca Juga: Tema Lomba BPIP Tuai Kontroversi, Fadli Zon: Ini Produk Islamophobia Akut

Peringatan Hari Kemerdekaan 17 Agustus 2021 menjadi salah satu momen yang tepat untuk membacakan puisi.

Puisi Kemerdekaan 17 Agustus mengandung makna perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan dan menjadi ungkapan kegembiraan tentang HUT RI ke-76.

Berikut beberapa contoh puisi Kemerdekaan 17 Agustus untuk anak SD yang singkat dan mudah dihafalkan.

Judul Puisi: Bela Negara
Karya: Dilla Hardina Agustiani

Kobar semangat terus membara
Menyulut asa tuk bela negara
Berkorban jiwa serta raga
Usir penjajah dari tanah air kita

Baca Juga: Jadi Ambisi PSG, Cristiano Ronaldo Dikabarkan Akan Main Bersama dengan Lionel Messi Saat Kylian Mbappe Pergi

Ratusan nyawa pahlawan telah melayang
Mereka dengan gagah berani berperang
Menebas ketidakadilan walau penuh rintang
Agar tak ada lagi rakyat yang terkekang

17 Agustus kita telah merdeka
Perjuangan para pahlawan tak sia-sia
Terluka parah bahkan hilang nyawa pun rela
Demi melihat generasinya hidup damai sentosa

Judul Puisi: Di Bawah Kibaran Merah Putih Aku tersimpuh
Karya: M. Taufiq Affandi

di bawah kibaran merah putih
bayangnya berdansa dengan pasir yang kupijak
menekuk, meliuk, menggelora

Aku tersimpuh
di bawah naungan merah putih
yang enggan turun, enggan layu
setelah lama badai menghujamnya

Baca Juga: Segini Bonus dari Pemerintah untuk Atlet dan Pelatih Hasil Olimpiade Tokyo 2020

Mencari pijakan, aku harus bangkit
menepis debu yang menggelayutiku
menebalkan lagi tapak kakiku
ini waktuku berdiri!

Tak lagi aku lengah, takkan
ini tanah bukan tanah tanpa darah
ia terhampar bukan tanpa tangis
terserak cecer tiap partikel mesiu di sana

Jika pada patahan waktu yang lalu
aku bersembunyi, berkarung
pada lipatan detik ini, aku bukanlah kemarin
aku adalah detik ini, aku akan menjadi esok

Aku terhuyung
memegang erat tiang merah putih
aku memanjat asa, memupuk tekad
Indonesia, pegang genggam beraniku!.***

Editor: Bayu Nurullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah