Meski begitu, Julius tidak merinci jumlah tabung oksigen dan kapasitas yang disiapkan di Kapal Selam KRI Nanggala-402.
Baca Juga: Resep Ayam Goreng Serundeng Bisa Jadi Sajian Menu Sahur Ramadhan untuk Keluarga
Tak hanya itu, Julius menjelaskan jika operasional kapal selam di bawah laut tergantung pada baterai.
Jika kapasitas baterai besar, maka bisa bertahan lama hingga beberapa hari ke depan.
"Berjam jam pun nggak apa-apa, berhari-hari pun nggak masalah," katanya.
Jelasnya, baterai diubah menjadi teknologi nuklir, yang membuat kapal lebih lama di bawah air.
Cara kerja baterai itu bisa bertambah adalah harus mengisi ke permukaan.
"Naik ke permukaan, diisi, dicharge begitu, setelah penuh, turun lagi," sambungnya.
Julius pun menyinggung kekuatan baterai di Kapal Selam KRI Nanggala-402.
Kemungkinan, kata dia, baterai di kapal selam KRI Nanggala-402 itu cukup untuk penggunaan oksigen.