Banyak masyarakat desa yang pergi ke kota untuk mencari pekerjaan.
Kemudian, ketika hari raya tiba, mereka kembali ke desa, itu;ah yang disebut mudik.
"Jadi mudik ini adalah tradisi,”
“Secara sosiologis ini kebiasaan yang cukup mengikat, tapi tidak juga terlalu memaksa,”
“Jadi, ketika kita tidak melakukannya, mungkin akan muncul cibiran,”
“Tapi sebatas itu biasanya sanksi sosialnya,”
“Ini karena, masyarakat kita mempunyai kultur simbolik yang sangat kuat," tutur Wahyu.
Namun, di masa pandemi Covid-19 sangat berbeda.
Pemerintah melarag masyarakat untuk melakukan mudik demi mecegah penyebaran virus Covid-19.
Dan bila masyarakat mengikuti aturan pemerintah, itu akan menimbulkan nilai postif.