PR BOGOR - Jakarta, Ibu Kota Indonesia yang kini identik dengan banjir.
Jakarta diperkirakan akan menjadi kota rawan banjir yang cepat tenggelam.
Bahkan, kecepatan tenggelamnya Kota Jakarta bisa hingga 10 sentimeter per tahun.
Sedangkan, di beberapa wilayah Jakarta Utara dalam 10 tahun terakhir ini sangat rawan banjir.
Beberapa wilayah tanahnya telah tenggelam sedalam 2,5 meter.
Dilansir PRBogor.com dari Channel News Asia, Forum Ekonomi Dunia memberikan peringatan Jakarta merupakan kota yang paling cepat menghilang di dunia.
Baca Juga: SPOILER Buku Harian Seorang Istri 5 April 2021: Dewa-Nana Makin Mesra, Adi-Alya Malah Galau karena..
Hal tersebut karena saat ini hampir separuh Kota Jakarta berada di bawah permukaan laut.
Penyebabnya adalah ekstraksi air tanah yang berlebihan untuk minum dan penggunaan komersial lainnya.
Oleh karena itu, ketika air dipompa keluar dari akuifer bawah tanah, tanah yang di atasnya tenggelam secara perlahan.
Sehingga pada tahun 2020, warga Jakarta harus menggunakan ekstraksi air tanah mereka sendiri karena kekurangan akses ke air ledeng.
Kepala Pusat Konservasi Air Tanah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Isnu Sulistyawan mengatakan, ekstraksi ilegal ini adalah cara termudah dan termurah untuk mengambil air.
“Karena sekali Anda mengebor, air dapat diambil (dari sumur) tanpa membayarnya,” kata Isnu.
“Pengambilan air tanah tidak mudah untuk dipantau karena lubang bor mungkin tersembunyi dan sulit ditemukan,” tutur dia.
Isnu juga menyebutkan, penyebab lainnya dari tanah berpindah dan tenggelam adalah aktivitas tektonik dan beban bangunan yang berat.
Selanjutnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Pulung Arya Pranantya juga memberikan pendapat.
Menurutnya, adanya pembangunan baru di Jakarta akan berdampak pada tanah lunaknya.
“Sangat mungkin bahwa gedung-gedung saat ini memiliki bobot yang lebih besar dari yang mereka lakukan di masa lalu,” ujar Pulung.
“Dan sangat mungkin bahwa beban ini menyebabkan penurunan permukaan tanah yang lebih cepat,” tutur dia.
Hal tersebut dibuktikan dengan pembangunan perumahan, pusat perbelanjaan dan pabrik.
Setiap sudut Kota Jakarta kini sudah penuh dengan hunian dan pusat perbelanjaan.
Dan juga semakin banyaknya gendung pencakar langit menghiasi cakrawala.***