PR BOGOR - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda Kelurahan Kuanino, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) berlangsung sehari semalam.
Berdasarkan informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) angin kencang, longsor, banjir rob dan gelombang pasang melanda ibukota Provinsi NTT itu.
Sebanyak 743 KK atau 2.190 warga Kupang terdampak. Selain itu, 10 rumah warga mengalami rusak sedang dan 15 titik akses jalan tertutup pohon tumbang.
Baca Juga: Menhub Budi Karya Sumadi: Kami Tegaskan Keputusan Larangan Mudik Sudah Final
Cuaca ekstrem yang melanda Kupang dan sejumlah daerah lainnya di NTT disebabkan oleh siklon tropis Seroja yang tumbuh di wilayah tersebut, dampak paling parah tercatat di Flores Timur dan Lembata yaitu banjir bandang yang menimbulkan 44 orang meninggal dunia di Flores Timur dan 11 orang di Lembata.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika memperkirakan siklon tropis Seroja akan semakin menguat dalam 24 jam ke depan dengan kekuatan 55 knot (100 km/jam) dan kecepatan 10 knot (19 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
"Diperkirakan intensitas siklon tropis Seroja menguat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah barat daya," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto di Jakarta, dikutip PRBogor.com dari Antara pada Senin, 5 April 2021.
Baca Juga: Hasil Liga Inggris Pekan ke-30: Manchester United Menang 2-1 Atas Brighton di Old Trafford
Baca Juga: Menjelang Bulan Ramadhan, Bacaan Lengkap Niat Sholat Tarawih Latin dan Artinya
Berdasarkan analisis terbaru tanggal 04 April 2021 jam 19.00 WIB, bibit siklon tropis 99S berada di posisi Perairan Kep. Rote, Nusa Tenggara Timur, 10.3LS, 123.5BT (sekitar 24 km sebelah barat daya Kupang) dengan arah pergerakan sistem ke arah Timur hingga timur laut dengan kecepatan 3 knots (6 km/jam) bergerak menjauhi wilayah Indonesia.
Kecepatan angin maksimum di sekitar sistemnya adalah 30 knots (55 km/jam) dengan tekanan di pusat sistemnya mencapai 996 hPa.
Baca Juga: Praktis! Perpanjangan SIM Secara Online Bisa Dilakukan Lewat HP, Begini Caranya
Atas dasar potensi dari dampak siklon Seroja itu, ia meminta seluruh pemangku kepentingan memerhatikan keselamatan warga, terutama di pulau-pulau NTT.
"Pusaran anginnya mencapai 85 kilometer per jam agar benar-benar diwaspadai agar masyarakat dapat terlindungi, teramankan. Semoga tidak terjadi korban jiwa," ujarnya.***