Dahsyatnya Banjir Bandang di Flores Timur, Batu dan Kayu Besar Menerjang, 54 Orang Dinyatakan Meninggal

- 5 April 2021, 05:35 WIB
Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman. Banjir bandang di Flores Timur, NTT memakan korban jiwa hingga 54 orang. Pencarian korban saat ini terus dilakukan tim BNPB.
Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman. Banjir bandang di Flores Timur, NTT memakan korban jiwa hingga 54 orang. Pencarian korban saat ini terus dilakukan tim BNPB. /Antara Foto /Dok BPBD Flores Timur



PR BOGOR - Bencana banjir bandang terjadi di Flores Timur. Data sementara, hingga pukul 20.00 WIB pada Minggu, 4 April 2021, korban jiwa tercatat 54 orang.

Saat ini pemerintah setempat di daerah yang terkena dampak banjir bandang terus bergerak melakukan pencarian di lapangan.

Kontribusi pemerintah ini sebagai langkah untuk menanggulangi dampak dari bencana banjir bandang, baik pencarian korban meninggal dan melakukan evakuasi untuk korban meninggal dunia.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio dan Sagitarius Senin, 5 April 2021: Merasa Gelisah, Evaluasi Hubunganmu

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo dan Virgo Senin, 5 April 2021: Berikan kepedulian dan Perhatian pada Pasanganmu

Dalam hitungan jam, update temuan korban meninggal terus bertambah.

Longsor dan banjir bandang di Desa Nele Lamadiken, Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur pada Minggu, 4 April 2021 memakan korban meninggal dunia yang cukup banyak.

Saat kejadian, sedikitnya 20 nyawa melayang tersapu banjir bandang berhasil ditemukan.

Seiring waktu penarian, korban jiwa akibat bencana tersebut terus bertambah.

Baca Juga: LIVE STREAMING MotoGP Doha 2021, Malam Ini Pukul 22.00 WIB

Dan hingga pencarian sementara dihentikan, 54 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli menyampaikan, sampai saat ini upaya pencarian para korban masih terus berlangsung di lapangan.

Pada Minggu malam Agustinus mengatakan kondisi cuaca di wilayah Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng sangat ekstrem, sehingga mengakibatkan banjir dan tanah longsor.

Kayu dan batu besar yang terbawa oleh arus deras air menghantam pemukiman warga desa pada saat itu.

Sekitar pukul 01.00 Wita daerah tersebut diguyur hujan lebat serta angin kencang yang berlangsung cukup lama.

Peristiwa ini mengakibatkan banyak kerugian, selain menelan korban jiwa banyak rumah warga di Desa Nele Lamadiken serta berbagai barang berharga milik warga setempat ludes terbawa arus banjir bandang ini.

Pencarian korban masih dilakukan oleh petugas yang siaga di tempat kejadian dan juga dibantu oleh dukungan banyak masyarakat yang berada di tempat peristiwa bencana.

"Ada korban meninggal juga yang ditemukan di Desa Nobo yang berada di area bawah Desa Nele Lamadiken karena terseret banjir," kata Agustinus dikutip PotensiBisnis.com dari Antara pada 5 April 2021.

Dia memberikan keterangan korban meninggal akibat banjir bandang yang terjadi di titik selain Desa Nobo.

Di antaranya daerah Waiwerang dan sekitarnya di Kecamatan Adonara Timur bertambah satu orang yang awalnya hanya terdapa tiga orang, sehingga sekarang menjadi empat orang.***

 

Editor: Rizki Laelani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x