Nekat Terobos Banjir, Dedi Mulyadi Kunjungi Lokasi Banjir di Karawang: Nggak Ada Pilihan Kecuali Lewat Terus

- 22 Februari 2021, 14:15 WIB
Dedi Mulyadi saat membagikan nasi boks bagi para korban terdampak banjir di Babakan Banten Desa Sumber Urip, Bebayuran, Kabupaten Bekasi.
Dedi Mulyadi saat membagikan nasi boks bagi para korban terdampak banjir di Babakan Banten Desa Sumber Urip, Bebayuran, Kabupaten Bekasi. /Tangkap layar Youtube.com/Kang Dedi Mulyadi Channel


PR BOGOR - Anggota DPR RI, Dedi Mulyadi nekat menerobos lokasi banjir di Karawang dengan menggunakan mobil. Dedi mengunjungi lokasi terisolasi di akibat banjir di Jalan Rangga Gede, Gempol, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Minggu, 21 Februari 2021.

"Hari ini saya akan menembus lokasi banjir yang parah, akibat jebolnya tanggul sungai, yaitu di Babakan Banten, Desa Sumber Hurip Pebayuran, Kabupaten Bekasi," kata Dedi Mulyadi, sebagaimana dikutip PRBogor.com dari kanal YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel pada Senin, 22 Februari 2021.

Dedi Mulyadi berharap perjalanan tersebut dapat memberikan pelajaran, dan mampu memberikan banyak manfaat.

Baca Juga: Wujud Nyata Pangdam IX Udayana dan Shopee Indonesia Sediakan Air Bersih untuk NTT

Sebanyak 100.000 paket bantuan pun di salurkan ke daerah yang terdapat 200 kk itu.

"Semoga bisa dinikmati oleh mereka, dimakan. Karena problem mereka kan belum dapat makan," ujar Dedi.

Dedi membutuhkan perjuangan ekstra supaya bisa menyalurkan bantuan ke daerah terisolasi.

Baca Juga: Bahas Soal Banjir Jakarta, Pramono Anung Disindir Masalah Kasus Korupsi

Mobil Range Rover warna putih bernomor polisi T 909 DM yang dikendarinya menerabas genangan air banjir yang cukup tinggi.

"Karawang, Banjir (ketinggian air) 1,5 meter," ucap dia.

Mantan Bupati Purwakarta tersebut mengatakan, pembangunan itu harus dengan dasar wawasan lingkungan, jika aliran air sudah sangat besar maka tidak akan ada yang bisa menahannya.

Baca Juga: Klarifikasi Isu Perselingkuhan dengan Nissa Sabyan, Ayus Sabyan Mengaku Khilaf: Mohon Maaf kepada Istril

Sebesar apapun benteng pertahanan yang dibuat untuk menahan laju air tersebut.

"Daripada lelah membuat benteng, lebih baik merawat gunung, merawat sungai, merawat rawa, merawat danau. Tidak boleh terus dieksploitasi, dampaknya seperti hari ini, kita tidak sanggup lagi melawan derasnya air. Jangan dilawan, tapi mari kita bersama air untuk hidup bahagia," tutur dia.

Menurutnya, penanganan banjir itu sebenarnya sudah dapat diprediksi. Dalam perencanaan pembiayaan kegiatan pemerintah, seharusnya dapat membaca apa yang nanti terjadi.

Dengan itu, saat banjir dan berbagai masalah lainnya melanda, sudah akan memberi kesiapan menghadapinya.

Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau dan Macan Hari Ini, 22 Februari 2021: Cek Kabar Baik Hari Ini

"Kesiapan logistik, dan berbagai kelengkapan lainnya sehingga kita tidak selalu gagap ketika bencana," ungkapnya.

Melihat para warga yang melambaikan tangan padanya, dia pun balas melambai dengan menyaut dan menyapa warga.

"Banjir aja bahagia," paparnya.

Sesampainya di dekat lokasi, terlihat banyak mobil yang tenggelam. Mobilnya pun mencoba untuk terus melaju menuju Pebayuran.

Bahkan, air dari luapan sungai Citarum tersebut tak sampai sejengkal dari spion mobilnya.

"Ini mobil pada tenggelam, kita coba nih lewatin. Test drive, lewat nggak. Airnya berada di bawah kaca spion sedikit. Ini air nggak ada pilihan kecuali lewat terus," tuturnya.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: YouTube Kang Dedi Mulyadi Channel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah