Jomplang Anggaran Pemerintah untuk Korban Banjir Rp1 M dan Influencer Rp90 M, Haikal Hassan: Tega!

- 17 Januari 2021, 14:22 WIB
Sekretaris Jenderal Habib Rizieq Shihab Center (HRS Center), Haikal Hassan.
Sekretaris Jenderal Habib Rizieq Shihab Center (HRS Center), Haikal Hassan. /Facebook/Haikal Hassan

PR BOGOR - Memasuki 2021, Indonesia kembali dilanda musibah awal tahun. Mulai dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, longsor yang menewaskan puluhan warga termasuk tim penyelamat di Sumedang Jawa Barat, banjir di Kalimantan Selatan, hingga gempa di Sulawesi Barat.

Terbaru, bencana gunung meletus juga terjadi di Probolinggo. Gunung Semeru erupsi mengeluarkan awan panas guguran sepanjang 4,5 kilometer.

Diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengetahui semua bencana tersebut dan meminta jajarannya untuk bergerak cepat menangani semua bencana termasuk banjir di Kalimantan Selatan yang tak kunjung surut setelah beberapa hari.

Baca Juga: 5 Fakta Unik dan Mengejutkan Jennie BLACKPINK, Salah Satunya Mantan Pacar Kai EXO

Setidaknya, Pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) telah menyiapkan dana Rp1 miliar hingga Rp3,5 miliar untuk menangani banjir di Kalimantan Selatan.

Dalam konferensi pers virtual yang digelar pada Sabtu 16 Januari 2021, disebutkan bahwa dana yang telah digelontorkan BNPB adalah Rp1 miliar.

Saat ini, Pemerintah Pusat juga telah mengirimkan paket sembako dan alat-alat penunjang posko bagi korban bencana banjir di Kalimantan Selatan.

Baca Juga: HOAKS atau FAKTA: Beredar Video Sejumlah Sapi Milik Warga Terbawa Hanyut Banjir Kalimantan Selatan

Nilai dana bantuan yang digelontorkan Pemerintah maksimal Rp3,5 miliar ini menarik perhatian masyarakat.

Hal ini mencuat usai banjir di Kalimantan Selatan dinilai lamban ditangani, terlebih saat Jokowi hanya mengucapkan belasungkawa atas dua bencana yakni longsor di Sumedang dan gempa di Sulawesi Barat beberapa waktu lalu.

Haikal Hassan pun turut menyoroti hal ini, ia menunjukkan reaksi kecewa atas fakta bahwa dana yang digelontorkan Pemerintah untuk korban bencana hanya sedikit dibanding dana influencer.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG! Link Live Streaming Tonton Aksi Praveen-Melati di Final Thailand Open 2021

Seorang warganet pemilik akun Twitter @salima252 membandingkan dana yang digelontorkan Pemerintah tersebut. Disayangkan karena dana bagi korban banjir hanya senilai maksimal Rp3,5 miliar sementara dana bagi infuencer Rp90 miliar.

"Dana siap pakai BNPB unt Kalsel yg terendam banjir seprovinsi dg 200 ribu org mengungsi, ad korban jiwa. Adl 1 M dan maksimal 3 M. Dana influencer salah 1 kementrian kita berapa? 90 MILYAR! Smiling faceClapping hands sign. Sampai sini msh ad yg ga paham seberapa (ga) penting dan bukan priority nya rakyat?," tulis pemilik akun Twitter @salima252.

Haikal Hassan juga menunjukkan emotikon sedih di atas cuitan warganet tersebut.

Baca Juga: Daftar LTMPT SNMPTN 2021 Ditutup 1 Februari, Siswa Pastikan Penuhi 2 Kriteria Ini Dulu

"Tega," cuit dia sebagaimana dikutip PRBogor.com dari akun Twitter @haikal_hassan.

Tangkapan layar cuitan Haikal Hassan.
Tangkapan layar cuitan Haikal Hassan. Twitter.com/@haikal_hassan

Dana Rp90 miliar tersebut disoroti oleh Indonesia Corruption Watch (ICW) pada pertengahan 2020 lalu.

Namun, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Gonny Gahral Adian mengatakan bahwa dana Rp90,45 miliar adalah dana Kehumasan Pemerintah yang dialokasikan ke berbagai Kementerian.

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Jisoo BLACKPINK Akui Selalu Merasa Kesulitan Dalam Hal Ini, BLINK harus Tahu

"Jadi, Rp90,45 miliar itu kan anggaran kehumasan. Kehumasan itu banyak alokasinya, misalnya untuk iklan layanan masyarakat, untuk memasang iklan di media cetak, audio visual, sosialisasi, bikin buku, atau lainnya jadi tidak semua untuk influencer," kata Donny sebagaimana dilansir Antara.

Donny juga memberi contoh, dalam kasus Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dana influencer yang dianggarkan adalah senilai Rp114,4 juta.

Influencer di bidang tersebut adalah Grotte Agatha dan Ayushita Widyartoeti. Keduanya ditugaskan untuk mengedukasi masyarakat soal Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2019.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: BNPB ANTARA Twitter @haikal_hassan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x