Anies: PKS Masih Belum Tentukan Sikap Bakal Ikut Prabowo-Gibran atau Jadi Oposisi

27 April 2024, 14:00 WIB
Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Gibran Rakabuming Raka (kanan) berjabat tangan dengan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 1, Anies Baswedan (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kedua kiri) saat menghadiri rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (24/4/2024). /Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta

PEMBRITA BOGOR - PKS kini berada dalam momen krusial pasca Pilpres 2024. Menurut calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, partai tersebut berada di persimpangan jalan antar memilih koalisi atau jadi oposisi.

Dalam acara Milad ke-22 PKS, Anies menyampaikan pandangannya, "Sekarang ada persimpangan jalan baru, yang lain sudah tahu akan ambil belokan yang mana dan kita tinggal menunggu PKS ambil yang mana."

Anies memuji konsistensi PKS dalam berpolitik, yang terlihat dari dukungan partai tersebut terhadap pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono dan di luar pemerintahan Joko Widodo.

Menurut Anies, apapun jalan yang akan diambil PKS setelah Pemilihan Presiden, akan diperjuangkan secara konsisten demi kepentingan bangsa.

"Pastinya konsistensi itu adalah salah satu karakter dari PKS," tegasnya.

Namun, Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, menyatakan bahwa langkah PKS untuk masuk ke dalam koalisi pemerintah masih harus diputuskan melalui Musyawarah Majelis Syuro.

"Belum, ini (PKS gabung koalisi) kan ranah Musyawarah Majelis Syuro, saya sangat menghormati, nanti itu akan diputuskan Majelis Syuro atau Badan Pekerja Majelis Syuro," katanya.

PKB dan NasDem Merapat ke Prabowo-Gibran

Presiden Terpilih Prabowo Subianto (tengah) dan Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (dua kanan) berfoto bersama selepas jumpa pers membahas isi pertemuan di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu (24/4/2024). /Foto: ANTARA/Genta Tenri Mawangi

Sebelumnya, PKB dan NasDem telah menyatakan dukungan mereka terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

PKB memutuskan sikapnya melalui pertemuan antara Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dengan Prabowo.

Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, juga telah mendeklarasikan masuknya NasDem ke dalam koalisi tersebut.

Kondisi ini menjadikan PKS sebagai satu-satunya partai yang masih berada di ambang pintu antara masuk ke dalam koalisi besar atau tetap menjadi oposisi.

Baca Juga: Begini Suasana Pertemuan Elite Partai NasDem dengan Prabowo di Kertanegara

Namun, Surya Paloh menyambut baik jika PKS memilih untuk masuk ke dalam koalisi pemerintah, dengan harapan semua partai dapat menurunkan ego dan bersatu untuk memajukan bangsa.

Prabowo pun menyambut baik dukungan yang diberikan oleh NasDem, dengan menyatakan kesepakatan untuk bekerja sama demi kepentingan rakyat Indonesia.

"Kita sepakat bahwa kita akan bekerja sama untuk sebesar-besarnya kepentingan rakyat Indonesia," pungkasnya.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana

Tags

Terkini

Terpopuler