Penanganan Covid-19 di Indonesia, Presiden Jokowi Bilang Tidak Buruk, tetapi Cukup Baik

5 Oktober 2020, 05:15 WIB
Jokowi berbicara tentang Keseimbangan dan Optimisme, Strategi Penanganan Covid-19. /YouTube/Sekretariat Presiden/


PR BOGOR - Presiden Jokowi Widodo mengklaim, selama tujuh bulan ini, pemerintah mencari strategi titik keseimbangan dalam penanganan Covid-19 ini.

“Saya tegaskan kembali kesehatan masyarakat, kesehatan publik tetap nomor satu," ujar Jokowi dalam Video Youtobe Sekretariat Presiden, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-bogor.com, Minggu 4 Oktober 2020.

Selain itu, menurut jokowi pemerintah memprioritaskan kesehatan, tetapi tidak mengorbankan ekonomi.

Baca Juga: La Nina Tipe Moderat Mengancam Bogor, BMKG dan BPBD Tingkatkan Pencegahan, Warga Diminta Waspada

“Jika kita korbaknkan ekonomi, sama saja mengorbankan puluhan juta orang dan juga ini bukan opsi yang bisa diambil” ujarnya.

Jokowi juga menjelaskan, penanganan Covid-19 di Indonesia tidak buruk, tetapi cukup baik.

Hal ini berdasrkan fakta bahwa tingkat kematian pasien Covid-19 di Indonesia cukup baik daripada negara-negara lain dengan jumlah penduduk yang besar.

Baca Juga: Ambon Dilanda Bencana, Sungai Batumerah Meluap Sebabkan Banjir hingga Ketinggian 100 Meter

Dalam bidang ekonomi, pencapain Negara Indonesia tidak begitu buruk jika dibandungkan negara ASEAN lainnya, seperti Malaysia dan Singapura.

"Banyak yang telah pemerintah lakukan, banyak sekali macam-macam programnya. Di tengah keterbatasan keuangan negara, saya mengambil risiko untuk mengatasi masalah ini," kata Jokowi

Lebih lanjut, ke depan, Jokowi menginginkan para menterinya dapat bekerja lebih baik lagi, masih banyak kerja keras yang perlu dikerjakan bersama.

Baca Juga: Bijaksananya Seorang Jin BTS: Rasisme Tak Memiliki Tempat dan Tidak Boleh Diberikan Kata Toleransi

Para menteri di kabinetnya juga diingatkan, agara harus terus melakukan penyesuaian kebijakan, mencari yang lebih baik.

Tidak hanya itu, masyarakat jangan pernah ragu untuk melapor karena Menteri Dalam Negeri sudah ditugaskan untuk menampung masukan-masukan demi perbaikan kebijakan ke depannya.

“Dalam peristiwa juga 7 bulan ini kita memiliki banyak pelajaran, misalnya pembatasan sosial secara mikro atau mini lockdown, dibuat dengan terarah, sfesifik, fokus, dan tajam untuk mengatasi penangan Covid-19 ini dan tidak membutuh ekonomi dan kehidupan masyarakat," ungkapnya.

Baca Juga: Mahasiswa UI Perkuat Merdeka Belajar, Kini Sasar Siswa SMA Sederajat Perkokoh Nilai-nilai Pancasila

"Yang penting dalam situasi seperti ini, jangan ada yang berpolemik, dan jangan ada yang membuat kegaduhan-kegaduhan," Ujar Jokowi dalam video tersebut.

Kepala negara juga menyampaikan bahwa peran masyarakat tak kalah penting untuk bisa berubah menyesuaikan diri dan menaati protokol kesehatan.

Yang tidak boleh dilupakan selama pandemi Covid-19 ini, masyarakat wajib melakukan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan) dan tetap optimis dalam mengatasi masalah.

Baca Juga: Jangan Ngaku 'Anker' Kalau Belum Tahu Sejarah Stasiun Bogor, Dulu Terminal Pemberhentian Terakhir

Jokowi pun yakin bahwa masyarakat Indonesia bisa mengatasi masalah ini bersama-sama.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler