Penting Diketahui Sebagai Peringatan Dini! BMKG Catat Aktivitas Gempa di Indonesia Semakin Meningkat

3 Oktober 2020, 16:32 WIB
ILUSTRASI catatan gempa bumi.* /zonapriangan.com/PIXABAY

PR BOGOR - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat aktivitas gempa di Indonesia semakin meningkat.

Sepanjang September 2019 aktivitas gempa kecil dengan magnitudo kurang dari 5,0 mendominasi hingga sebanyak 895 kali. Sementara pada Agustus 651 kali gempa.

Secara umum terjadi penurunan jumlah aktivitas gempa di Indonesia, namun gempa yang guncangannya dirasakan masyarakat meningkat," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari antaranews.com di Jakarta, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Menyukai Lagu Pretty Savage di The ALBUM karena Bagian Rapnya, Blink Wajib Hapal

Ia menjelaskan, pada September terjadi dua kali gempa merusak yaitu Gempa Halmahera Selatan pada 15 September 2019 dengan magnitudo 6,0.

Kemudian Gempa Kairatu-Ambon yang terjadi pada 26 September 2019 dengan magnitudo 6,5. Gempa ini merusak ribuan bangunan rumah, puluhan orang meninggal, ratusan orang mengalami luka-luka, dan ribuan orang mengungsi.

Dari total aktivitas gempa selama September tersebut, tercatat satu kali kejadian gempa merusak, yaitu gempa bermagnitudo 5,7 yang mengguncang Kepulauan Talaud pada 9 September 2020.

Baca Juga: Live Streaming Liga Inggris Mola TV, Dua Big Match Leeds vs City dan Chelsea vs Crystal Palace

Gempa tersebut merusak 55 bangunan rumah warga yang tersebar di Kecamatan Beo, Pulutan, dan Rainis, Kab. Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara.

Gempa merusak itu merupakan jenis gempa kedalaman menengah akibat aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.

Hingga Jumat 4 Oktober 2019 pukul 13.00 WIB sudah terjadi gempa susulan sebanyak 1.017 kali dan gempa susulan yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat terjadi sebanyak 111 kali.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Tanya Kehidupan Saat di Penjara, Mike Tyson: Merasa Berlibur, Itu Berkah Bagi Saya

"Banyaknya gempa susulan mencerminkan karakteristik kondisi batuan di zona gempa yang rapuh," paparnya.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler