Kepala BMKG Bakal Bicara Pengalaman Indonesia Tangani Krisis Iklim dalam Forum Air Sedunia di Bali

1 April 2024, 22:00 WIB
Baliho Forum Air Sedunia di depan Bundaran HI, Jakarta Pusat. /Foto: ANTARA/Aprillio Dwi Akbar

PEMBRITA BOGOR - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) akan bicara soal penanganan krisis iklim di Indonesia dalam Forum Air Sedunia (World Water Forum/WWF) Ke-10 yang akan berlangsung di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, forum tersebut diharapkan mampu menciptakan konsensus politik di antara kepala negara peserta untuk mengatasi tantangan krisis iklim secara konkret.

Dalam seminar daring bertajuk “Menuju World Water Forum Ke-10, Kolaborasi Tangguh Atasi Tantangan Perubahan Iklim” di kanal YouTube FMB9, Dwikorita menekankan pentingnya menjaga ketersediaan air demi kepentingan bersama mengingat dampak perubahan iklim yang semakin terasa.

Menurut Dwikorita, konsensus politik yang mengikat akan menjadi poin terpenting dari WWF Ke-10. Hal ini menunjukkan kesepakatan para kepala negara atau lembaga otoritas peserta untuk mengeksekusi rencana aksi yang disusun berdasarkan analisa lembaga iklim dunia.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati saat seminar daring pada Senin (1/4/2024). /Foto: tangkapan layar YouTube FMB9

Pemerintah Indonesia juga telah melakukan persiapan yang matang dengan membuka Museum Air pertamanya di Kabupaten Tabanan, Bali, sebagai bagian dari penyelenggaraan WWF 2024.

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Sumber Daya Air, Firdaus Ali, menyebut pembangunan museum ini sebagai dukungan terhadap forum tersebut.

Firdaus mengatakan, "Museum ini menjadi salah satu lokasi yang dikunjungi oleh delegasi WFF 2024, bersamaan dengan sumber mata air di Bali, yakni Danau Batur." 

Forum ini akan menghadirkan 290 sesi atau acara paralel yang membahas berbagai tema krusial terkait air.

Forum Air Sedunia Ke-10 diharapkan dapat menghasilkan solusi dan komitmen baru untuk menjawab permasalahan air secara global, khususnya dalam pengelolaan air yang berkelanjutan dan adil.

Dalam hal ini, Indonesia akan membawakan beberapa isu kunci, termasuk upaya pemerintah baik pusat maupun daerah untuk meningkatkan kualitas air.

Urgensi Indonesia Ikut Forum Air Sedunia

Sementara itu, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sigit Reliantoro, menyatakan urgensi forum ini dalam mengangkat upaya pengendalian pencemaran dan menjaga kualitas air. 

"Nanti kami akan berbicara bagaimana pengalaman Indonesia mengendalikan pencemaran dari sumber-sumbernya, bisa menjadi bahan pembelajaran bagi negara-negara lain," ujarnya.

Selain itu, forum ini akan membahas pemantauan kualitas air baik secara manual maupun otomatis, serta upaya peningkatan kualitas air melalui pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) dan ekoriparian.

Dwikorita kemudian berharap Forum Air Sedunia nanti akan menjadi pertemuan monumental untuk menjawab tantangan krisis iklim dan memastikan air menjadi sumber kehidupan, bukan sumber bencana.***

Editor: Muhammad Rizky Suryana

Tags

Terkini

Terpopuler