Gus Baha Ulang Tahun ke-50, Mengenal si Pendatang Baru dalam Karir Tafsir Al-Quran di Indonesia

29 September 2020, 20:30 WIB
Gus Baha.* /Tangkapan Layar YouTube Najwa Shihab /


PR BOGOR - Kiai Haji (KH) Ahmad Bahauddin Nursalim atau biasa dipanggil Gus Baha genap berusia 50 tahun hari ini, Selasa, 29 September 2020.

KH Ahmad Bahauddin Nursalim yang akrab disapa Gus Baha ini terkenal di dunia maya maupun nyata. Kajian virtualnya dapat diterima dengan baik oleh semua kalangan dan lintas generasi.

Tidak hanya dari kalangan santri, Gus Baha pun terkenal di kalangan orang berlatar pendidikan kampus, terbukti, betapa dielukan dia saat dapat hadir secara langsung.

Baca Juga: Menilik Kekayaan Deklarator KAMI Gatot Nurmantyo, Aset Tanahnya Tersebar di Sukabumi hingga Maluku

Dalam Youtubenya, Gus Baha memiliki banyak pengikut setia, terbukti dari banyaknya jumlah penonton videonya melalui kanal Youtube pada salah satu videonya, bahkan pelanggannya mencapai ribuan.

Dilansir Pikiranrakyat-bogor.com dari Jatim NU, Meskipun terkenal, salah satu yang unik dari Gus Baha, ternyata dia tidak memiliki akun media sosial.

Bahkan dia tidak memiliki smartphone atau sejenisnya. Gus Baha hanya menggunakan gawai keluaran lama yang hanya dapat melakukan pesan singkat dan panggilan suara.

Baca Juga: Sinopsis Film G30S PKI Sejarah Kelam Indonesia, Mahmud MD: Saya Selalu Menonton Film Itu

Merupakan seorang ulama yang berasal dari Narukan, Krangan, Rembang, Jawa Tengah. Dikenal sebagai salah satu ulama ahli tafsir yang memiliki pengetahuan mendalam tentang al-Quran.

Dengan sang ayah yang juga merupakan seorang ahli al-Quran, KH Nursalim al-Hafizh dan Hj Yuchanidz Nursalim. Dari silsilah keluarga sang ayah, Gus Baha merupakan generasi keempat dari keluarga yang merupakan ulama ahli al-Quran. Sementara sang ibu merupakan bagian dari keluarga besar ulama Lasem, Bani Mbah Abdurrahman Basyaiban atau yang lebih dikenal Mbah Sambu.

Sejak kecil Gus Baha sudah memulai belajar al-Quran kepada ayahnya. Ketika remaja melanjutkan pendalaman ilmu keagamaan kepada Syaikhina KH Maimoen Zubair atau yang dikenal sebagai Mbah Moen di Pondok Pesantren Al-Anwar Karangmangu, Rembang.

Baca Juga: Pengendara Motor Tertabrak KRL di Depok Usai Lawan Arus, Korban Terpental 10 Meter hingga Meninggal

Gus Baha merupakan pendatang baru dalam karir tafsir al-Quran di Indonesia. Dia juga merupakan salah seorang Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), menjadi satu-satunya ulama yang berlatar belakang pendidikan non formal dan non gelar di jajaran Dewan Tafsir Nasional.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler