Menteri PUPR Bantah Kota Solo Jadi Anak Emas Proyek Pusat Gegara Status Gibran Anaknya Presiden Jokowi

28 Oktober 2023, 15:45 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono angkat bicara soal banyaknya pembangunan sejumlah infrastruktur pemerintah pusat di Kota Solo. /Diskominfo/Pemprov Jawa Tengah

PEMBRITA BOGOR - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono buka suara soal jumlah proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh pemerintah pusat di Solo, Jawa Tengah selama ini. Dia membatah proyek tersebut sering dilaksnakan karena Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka merupakan anak Jokowi. 

"Tidak ada dianakemaskan. Banyak (proyek pusat) ada di mana-mana," kata Basuki kepada wartawan di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 25 Oktober 2023.

Basuki menekankan bahwa proyek yang dilakukan selama ini didasarkan pada kebutuhan, bukan karena mendapat perlakuan istimewa. "Tidak ada yang namanya prioritas, ya memang kebutuhan kalau ada beberapa program di situ, ya memang pas di situ," ujarnya. 

Baca Juga: Kritik Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pakai Dana APBN, Mardani: Proyek Ini Tak Pernah Luput dari Masalah

Proyek infrastruktur yang dikerjakan oleh pemerintah pusat di daerah-daerah selama ini, kata Basuki, selalu berdasarkan pada kajian dan landasan yang kuat sebelum dilaksanakan.

"Ada (landasan) semua. Fly over di Prabumulih yang besok mau diresmikan Pak Presiden, fly over semua ada berapa, jembatan gantung itu 580 kita bikin," ucapnya. 

Menteri PUPR Sebut Proyek Pemerintah Pusat Juga Dikerjakan di Daerah Lain

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menampik isu pemerintah pusat telah menganakemaskan Solo di bawah Gibran dengan membanjirinya banyak proyek. /Instagram/@kemenpupr

Tak hanya di Solo, Basuki membeberkan pembangunan infrastruktur yang dibiayai APBN dilakukan juga di bebera daerah Indonesia. "Di NTT itu tujuh bendungan, ada kawasan kota juga, di Bali juga banyak, ya banyak sekali," tutur Basuki.

Begitu juga untuk pembangunan pasar yang menjadi program APBN juga tersebar di daerah-daerah lain, bahkan ada banyak yang lebih baik daripada di Solo.

Baca Juga: Proyek Lintas Raya Terpadu (LRT) Bandung Raya Senilai Rp10,9 Triliun Menunggu Dana APBN

"Pasar di mana-mana, ada berapa puluh pasar di Indonesia ini, jadi kayak pasar di Lampung, di Padang ada dua, di Maluku, di Klaten, di Yogyakarta, kalau pasar memang program APBN, Pasar Batu (Jawa Timur) itu lebih bagus daripada Pasar Legi (Solo). Trenggalek lebih bagus, malah jadi model untuk dipakai di mana-mana," kata dia.

"Yang besar kan cuma yang bersama Menhub itu, itu yang agak besar. Lainnya cuma penataan kawasan," pungkasnya.***

Editor: Khairul Anwar

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler