Maju di Pilwakot Solo 2020 Usai Dibeking PDIP, Gibran Rakabuming Enggan Dituding Ada Dinasti Politik

25 Juli 2020, 09:02 WIB
Ketua Bidang Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan PDI Perjuangan Puan Maharani (tengah) bersama Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto (kiri) dan bakal calon Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka (kedua kanan) serta pasangan bakal calon Wali Kota Solo Achmad Purnomo (kedua kiri) dan Teguh Prakosa (kanan) berjalan usai uji kelayakan dan kepatutan penjaringan calon Wali Kota Solo di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta pada Senin, 10 Februari 2020.* /Fotor Istimewa PR


PR BOGOR - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) secara resmi mengusung pasangan Gibran Rakauming Raka dan Teguh dalam memenangkan kontestasi poltik dalam Pemilihan Walikota Solo, Desember 2020, mendatang.

Sebelumnya, Ketua UMUM PDIP, Megawati mengumumkan puluhan bakal calon di Pilkada 2020. Pengumuman tahap kedua itu mencakup nama anak Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, untuk menjadi calon wali kota Solo.

Majunya Gibran sebagai cawalkot Solo menjadi sorotan publik, bahkan mengaitkannya dengan kemungkinan adanya dinasti politik.

Baca Juga: V BTS Beri Wejangan Sangat Bijak Bagi ARMY yang Malas Sekolah: Saat Kamu Tua, Pasti Berpikir Beda

Menanggapi tudingan itu, putra sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming malah bertanya balik soal keterlibatannya di proses demokrasi Pilkada Solo 2020, dengan kalimat ‘di mana dinasti politiknya?’.

"Jadi, ya saya kan ikut kontestasi (itu, red) bisa menang bisa kalah. Tidak harus diwajibkan memilih saya, bisa dipilih bisa tidak," kata Gibran Rakabuming yang jadi pembicara bersama Calon Bupati Kediri Hanindhito Pramana, Cabup Jembrana I Made Kembang Hartawan, dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Dalam pandangan Gibran Rakabuming, mengikuti kontentasi politik di negara demokrasi layaknya Indonesia, masyarakat memiliki hak pilih.

Baca Juga: Pilih Lembaran Baru, Lesti Kejora Fokus ke Masa Depan dan Menutup Kisahnya dengan Rizky Ridho

Masyarakat bisa saja memilih dan tidak memilihnya, sehingga Gibran Rakabuming layak menang, namun juga layak kalah dalam Pilwakot Solo 2020, Desember 2020, mendatang.

Artikel ini telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul 'Tanggapi yang Meributkannya Jadi Cawalkot Solo dari PDIP, Gibran: di Mana Dinasti Politiknya?'.

Gibran Rakabuming menegaskan, pilkada 2020 merupakan ajang kontestasi politik, bukan penunjukan dari partai-partai tertentu atau bahkan dari Presiden.

"Ya saya kan ikut kontestasi, bisa memang bisa kalah, bisa dicoblos bisa tidak. Jadi, tidak ada kewajiban untuk mencoblos saya. Pilkada ini kan kontestasi bukan penunjukkan. Jadi, kalau yang namanya dinasti politik, di mana dinasti politiknya? Saya juga bingung kalau orang bertanya seperti itu," ujar Gibran menjelaskan.

Baca Juga: Haters Tak Pernah Lelah, RM Dinilai Sok Atraktif Sementara Jungkook Disebut Rusaki Reputasi BTS

Hal itu ia sampaikan ketika menjawab pertanyaan peserta diskusi virtual di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Jumat, 24 Juli 2020.

"Saya lihat chat dari wartawan banyak sekali, menyampaikan masalah dinasti politik," kata Gibran.

Gibran mengaku dalam satu tahun terakhir ini banyak yang menanyakan masalah dinasti politik.

Baca Juga: Terungkap Video TikTok Almira Taraktakdung Turun Temurun, Biasa Dilakukan di SMAN 3 Sukabumi

"Kalau di Solo ya, saya setiap kali bertemu dengan warga, saya selalu jelaskan apa itu dinasti politik," ucapnya.

Namun Gibran Rakabuming meyakini, masyarakat Solo sudah mengerti tentang dinasti politik. Bahkan, setiap kali dirinya blusukan, warga menerimanya dengan tangan terbuka.

"Kalau yang masih meributkan dinasti politik itu kan ya dari, ya kita tahu orang orangnya siapa, dan yang diributkan itu-itu saja," ujarnya.***(Gita Pratiwi/PR)

Editor: Amir Faisol

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler