Jokowi Sebut PPKM Punya Peranan Penting Turunkan Bed Occupancy Rate (BOR) di Rumah Sakit

16 Agustus 2021, 10:22 WIB
Presiden Jokowi. /Twitter.com/@setkabgoid

PR BOGOR - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mempunyai dampak signifikan untuk menekan penularan Covid-19 di Indonesia.

Selain itu, kebijakan PPKM juga sangat berhasil dalam menurunkan tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit di sejumlah daerah.

"Alhamdulillah 'BOR' di Jakarta sudah berada di kisaran 29,4 persen, di Jawa Barat 32 persen, di Jawa Tengah 38,3 persen, di Jawa Timur 52,3 persen, di Banten 33,4 persen, di Daerah Istimewa Yogyakarta 54,7 persen," ujar Presiden saat menjawab pertanyaan terkait dampak kebijakan PPKM terhadap penurunan "BOR", dalam sebuah sesi wawancara yang ditayangkan kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta dikutip PikiranRakyat-Bogor.com dari Antara , Senin, 16 Agustus 2021.

Baca Juga: Kumpulan Quotes Tema Kemerdekaan, Cocok untuk Status Media Sosial pada 17 Agustus 2021

Lebih lanjut , Presiden mengatakan BOR di Wisma Atlet juga sudah turun di angka 19,64 persen, dan secara nasional, BOR berada di angka 48,14 persen.

Presiden berharap agar percepatan vaksinasi Covid-19 terus dilakukan dan dipercepat.

Saat ini, kata Presiden, program vaksinasi harian secara nasional telah mencapai 1,6 juta suntikan dalam satu hari.

Baca Juga: Ini Alasan Robert Alberts Izinkan Gian Zola Dipinjamkan Lagi ke Persela Lamongan

Kepala Negara meminta untuk dilakukan isolasi terpusat yang menurutnya memegang peranan penting dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.

Demikian juga dengan pengetesan dan penelusuran kasus konfirmasi positif Covid-19 yang diminta untuk terus ditingkatkan.

"Seminggu terakhir, saya melihat angka testing kita berkisar di antara 130 ribu sampai 140 ribu dan untuk indikator tracing kita di antara 5 sampai 7. Meskipun ini masih berada di kategori sedang, tetapi saya patut mengapresiasi karena ada peningkatan. Testing harus terus diperbanyak agar kita mengetahui mereka yang terpapar sehingga segera bisa ditangani dan tidak menularkan kepada orang lain," pungkasnya.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler