Stok Vaksin Covid-19 Habis, Pemkot Kendari Ngide Ajukan Syarat Ini bagi Petugas Publik yang Ingin Disuntik

21 April 2021, 14:29 WIB
Wali Kota Kendari mendesak Pemerintah Pusat segera mengirim stok vaksin Covid-19 untuk petugas pelayan publik. /PIXABAY/Alirazagumani

PR BOGOR - Beberapa wilayah di Indonesia berpotensi kehabisan persediaan vaksin Covid-19 pada April 2021.

Maka dari itu Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir berharap Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali menyalurkan vaksin Covid-19 untuk diberikan kepada petugas publik di daerah itu.

Hal ini dikarenakan, stok vaksin Covid-19 di Kota Kendari untuk petugas pelayanan publik mulai menipis. Sementara vaksin yang ada tersisa untuk masyarakat lansia.

Baca Juga: Ada Kemungkinan 7 Member BTS Bakal Berangkat Wamil Bersama, Diperkirakan Mulai 2022

"Kita sudah bermohon kepada Kementerian Kesehatan untuk stok kita ditambah, karena vaksin kita sudah tidak tersedia untuk yang pelayanan publik yang tersedia sekarang untuk lansia," kata Sulkarnain Kadir sebagaimana dilansir dari Antara Rabu, 21 April 2021.

Ia menjelaskan, bahwa pihaknya mengajukan permohonan stok vaksin kepada Kemenkes sekira 60.000 dosis.

Pengajuan tersebut merupakan kali ketiga yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Kendari.

Baca Juga: Jozeph Paul Zhang: Emang Ada Larangan Jadi Nabi? Kayaknya Belum Ada Undang-Undang Dilarang

"Karena Alhamdulillah mungkin kita berbeda dengan daerah lain, kalau daerah lain kesulitan meyakinkan orang untuk ikut vaksin, kebalikan kita di Kota Kendari sangat antusias," katanya.

Sulkarnain juga berharap agar pengajuan tersebut segera disahuti oleh Kemenkes karena antusias petugas publik di kota itu dalam melakukan vaksinasi sangat tinggi, apalagi saat ini, daftar antrean sangat panjang mencapai ribuan.

Meskipun begitu, dalam mendukung proses vaksinasi, Pemerintah setempat memberikan kebijakan bagi petugas publik yang ingin mendapatkan vaksinasi, maka cukup dengan membawa dua orang lansia maka akan dilayani.

Baca Juga: Hari Kartini 2021, Azis Syamsuddin 'Perempuan Indonesia Miliki Peran Signifikan di Bidang Politik'

"Makanya kita sekarang ada kebijakan bagi petugas publik yang mau dapat vaksin bawa dua lansia. Nanti bisa kita layani dia," kata dia.

Menurutnya, semakin cepat dilakukan vaksinasi kepada seluruh target atau sasaran, maka akan semakin cepat membentuk ketahanan dalam mencegah penularan ataupun memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

"Karena semakin kita cepat memenuhi target vaksinasi kita semakin cepat herd immunity kita terbentuk di Kota Kendari. Dari situlah kita mulai bisa menata pola interaksi kita dan cara kita bekerja nanti," ujar Wali Kota.

Baca Juga: Jadwal Final Persib Bandung vs Persija di Piala Menpora 2021

Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan bahwa saat ini stok vaksin bagi petugas publik telah habis dan belum mendapatkan kiriman dari Pemerintah Pusat. Kondisi tersebut terjadi sejak satu minggu terakhir.

Kata dia, stok vaksin yang ada hanya bagi kelompok lansia sekitar 8.000 dosis. Sehingga dengan kondisi tersebut pelaksanaan vaksinasi di daerah itu hanya dilanjutkan bagi lansia.

"Kalau untuk pelayanan publik stok vaksin betul-betul habis. Sekitar satu minggu ini memang kita sudah tidak melayani vaksinasi untuk pelayan publik, kecuali memang ASN lingkup pemerintah provinsi," kata Rahminingrum.

Baca Juga: Lirik Lagu Ibu Kita Kartini Ciptaan WR Soepratman, Gambarkan Inti Perjuangan Wanita

Ia mengaku sangat menyayangkan kondisi tersebut apalagi antusias bagi petugas publik di kota tersebut sangat tinggi dalam mengikuti program dari pemerintah dalam memutus rantai penyebaran Covid-19.

"Sayang kalau potensi itu tidak disahuti dengan dropping vaksin yang cukup dari Pemerintah pusat," ujar dia.

Ia menyampaikan progres vaksinasi Covid-19 di kota itu per 17 April 2021 di antaranya tenaga kesehatan mencapai 4.621 orang atau 111,32 persen dari 4.151 sasaran, petugas publik mencapai 10.338 orang atau 27,34 persen dari 37.810 sasaran, dan lansia mencapai 2.895 orang atau 15,54 persen dari 18.634 sasaran.***

Editor: Fitri Nursaniyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler