PR BOGOR – Dalam kurun waktu tiga bulan dari Januari hingga Maret 2021, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri berhasil menangkap 94 orang yang terduga teroris.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Divisi Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan.
Ramadhan mengatakan ini merupakan bukti keseriusan Polri dalam menangkap teroris dan melawan aksi terorisme selama periode 2021.
Ia kemudian merinci lokasi penangkapan dari 94 terduga teroris tersebut.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Piala Menpora 2021 Hari Ini, Borneo FC Vs PSM Makassar Pukul 15.15 WIB
Penangkapan dilakukan di beberapa wilayah Indonesia, seperti Makassar, Bima (NTB), Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.
Dilansir PRBogor.com dari Antara, berikut ini daftar wilayah dan jumlah orang yang terduga teroris.
- Makassar ada 20 terduga teroris pada Januari 2021
- Jawa Timur ada 22 terduga teroris yang ditangkap sejak Februari sampai dengan Maret 2021
- Sumatera Barat ada enam orang
- Sumatera Utara ada 18 orang
- Jakarta Densus 88 menangkap dua terduga teroris
Baca Juga: Lirik Lagu SLOWMOTION dari TREASURE, Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Selain itu, pasca ledakan bom bunuh di Gereja Katedral Makassar, pada Minggu, 28 Maret 2021, Densus 88 juga menangkap tujuh terduga teroris.
Di wilayah Bima, NTB, Densus 88 berhasil mengamankan lima terduga teroris.
Selanjutnya terjadi penangkapan di wilayah Condet, Jakarta Timur dan Bekasi, Jawa Barat.
Di kedua wilayah itu, Densus 88 berhasil menangkap empat terduga teroris.
Kemudian ada satu terduga teroris di wilayah Cirendeu, Tangerang Selatan.
Baca Juga: Gunakan Kapal PSAJ, CVR Sriwijaya Air SJ182 Berhasil Ditemukan Tim Penyelam
Ramadhan mengatakan dari 94 terduga teroris yang ditangkap, 90 orang dinyatakan berafiliasi dengan kelompok JAD dan Jamaah Islamiah.
“Dari 94 orang terduga teroris yang kita tangkap, 90 orang terafiliasi dengan jaringan JAD dan Jamaah Islamiah,” ujar Ramadhan.
Untuk sisanya, empat terduga teroris masih dilakukan pemerikasaan oleh Densus 88 apakah berafiliasi dengan JAD atau Jamaah Islamiyah.
“Yang 4 di wilayah hukum Polda Metro Jaya masih penelurusan oleh Tim Densus 88, apakah terafiliasi dengan JAD atau Jamaah Islamiyah,” ujar Ramadhan.
Ramadhan juga mengatakan langkah penangkapan oleh Densus 88 merupakan ‘preventive strike’.
Yaitu langkah pencegahan Densus 88 agar aksi teror tidak terjadi.
“Dan kita telah melakukan penangkapan-penangkapan tersebut sejak Januari,” ujar Ramadhan.***