Moeldoko Rebut Demokrat, Gatot Nurmantyo 'Perintahkan' Prajurit Kedepankan Etika

11 Maret 2021, 20:02 WIB
Gatot Nurmantyo di acara Najwa Shihab memerintahkan prajurit untuk mengepankan etika. Gatot tanggapi KSP Moeldoko dan kisruh Partai Demokrat. /tangkap layar Mata Najwa/PRBogor.com.

PR BOGOR - Gatot Nurmantyo tanggapi keterlibatan KSP Moeldoko dalam kisruh Partai Demokrat. Di acara Mata Najwa, Gatot Nurmantyo meminta prajurit mengedepankan etika prajurit dalam menghadapi semua situasi.

Najwa Shihab sebagai pembawa acara sekaligus tuan rumah Mata Najwa meminta pendapat
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo tentang sikap Moeldoko yang terlibat dalam Kongres Luar Biasa (KLB) Demokrat pada 10 Maret 2021.

Gatot Nurmantyo mengaku, selain dirinya ada mantan Panglima TNI lainnya, yakni Moeldoko, dilobi untuk terlibat dalam KLB Demokrat.

Baca Juga: Mahfud MD Ungkap Reaksi Presiden Jokowi Usai Moeldoko Terlibat Kudeta Demokrat: Ya Happy-happy Saja Tuh

Atas informasi dan ajakan tersebut, Gatot Nurmantyo sama sekali tidak terkejut, lantaran dirinya lebih dulu tahu.

“Sama sekali saya tidak terkejut, karena saya sudah diskusi sama beliau tersebut."

Jelas dia, apa yang terjadi setelah dirinya tahu tentang rencana kudeta AHY terjadi.

Baca Juga: LINK STREAMING Drama Korea Mouse Episode 4 Tayang Malam Ini, Kamis 11 Maret 2021

"Dan semua apa yang disampaikan itu persis terjadi,” ucap Gatot Nurmantyo, dilansir PRBogor.com dari kanal Youtube Najwa Shihab.

Saat ditanya ada keterlibatan mantang panglima TNI, Gatot Nurmantyo menjawab dengan menyampaikan pesan kepada mantan prajurit TNI lain.

“Saya lebih ingin berbicara terdepan, mengajak siapa pun mantan prajurit TNI yang ingin melanjutkan pengabdian melalui bidang politik, mari bersama-sama kita landasinya dengan etika dan kehormatan prajurit. Etika politik yang berkepribadian,” kata Gatot Nurmantyo.

Baca Juga: ARMY Harus Tahu! 7 Informasi Soal Suga di Spesial Ultah ke-28, Termasuk Anti Nonton The Penthouses 2

Gatot Nurmantyo menjelaskan contoh sejumlah senior di masa lalu.

Saat menyelesaikan perselisihan dengan partai politik, mereka tanpa menggunakan kata-kata kasar.

“Seperti yang dicontohkan para senior-senior kami di masa lalu."

"Contohnya di Golkar ada Pak Wiranto, ada Pak Prabowo, ketika perselisihan tidak menggunakan kata-kata yang kasar."

"Mereka mendirikan partai, baru,” tutur Gatot Nurmantyo.

Seperti Wiranto yang mendirikan Partai Hanura, Prabowo Subianto yang mendirikan Partai Gerindra, dan Surya Paloh yang mendirikan Partai NasDem.

“Ini yang harus sama-sama perlu saya sampaikan, bahwa dalam melaksanakan kompetisi, hendaknya tetap mengedepankan kesatria, beretika, dan bermoral."

Dengan contoh para senior tersebut, lanjut Gatot Nurmantyo akan melahirkan politik yang benar-benar dihormati. "Sehingga melahirkan politik yang benar-benar dihormati,” ujar Gatot Nurmantyo.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler