Polisi Tembak Mati 7 Anggota MIT, Kelompok Pembantai Sekeluarga di Sigi, Sisanya Buron ke Pegunungan

3 Desember 2020, 12:16 WIB
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono.* /Dok. PMJ News/PMJ News

PR BOGOR - Sebanyak tujuh dari 11 anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur ditembak matri oleh satuan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berkenaan dengan kasus pembantaian satu keluarga di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono menyampaikan anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur diketahui sampai saat ini berjumlah 11 orang.

"Per tanggalnya kapan DPO yang tujuh orang ketangkep, baik itu hidup atau meninggal dunia. Progresnya itu ada. Mereka pun juga kita lakukan penindakan," kata Brigjen Pol Awi Setiyono, sebagaimana melansir Pikiranrakyat-bogor.com dari PMJ News, Kamis, 3 November 2020.

Baca Juga: Banting Setir Jadi Penjahit, Pria Ini Raup Keuntungan Rp3 Juta dari Membuat Aneka Kostum Kucing

Baca Juga: DPR Desak5 Daerah Rawan Konflik Papua harus Diantisipasi: Ciptakan Kedamaian di atas Tanah Papua

Baca Juga: Anies Baswedan Positif Covid-19, Gubernur Mengingatkan Penyakit Ini Bukan Aib: Mari Saling Terbuka

Dikatakan Awi, hingga kini, Satgas Tinombala dan Densus 88 Antiteror Polri bersama tim gabungan lainnya masih memburu 11 anggota MIT yang tersisa itu.

Anggota Mujahidin Indonesia Timur yang kini diburu polisi itu di antaranya Ali Ahmad alias Ali Kalora, Qatar alias Farel alias Anas, Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, dan Khairul alias Irul alias Aslam.

Dan Jaka Ramadhan alias Ikrima alias Rama, Alvin alias Adam alias Alvin Anshori, Rukli, Suhardin alias Hasan Pranata, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Abu Alim alias Ambo.

Baca Juga: Space Neptunus Bakal Mulai Buka Penerbangan Komersial untuk Wisata Luar Angkasa di 2024 Mendatang

Baca Juga: Luhut Bakal Keluar Negeri Selama 8 Hari, Mentan Syahrul Yasin Limpo Jadi Menteri KKP Ad Interim

Baca Juga: Film Dokumenter 'Kemarin' Tentang Perjalanan Karir Seventeen Resmi Tayang Hari Ini

"Terkait 11 orang itu, dari keterangan saksi seperti kemarin menyaksikan kan kurang lebih 10 orang. Kan begitu, namanya juga orang panik, tapi kurang lebih itu kan juga bisa kita lihat kan," terang Awi.

Lebih lanjut, Awi menjelaskan, kelompok Mujahidin Indonesia Timur itu diprediksi terus bergerak dalam kondisi terdesak.

Mereka yang kini tengah diburu polisi itu bersembunyi di gunung dan hutan lebat sebagai bentuk perlawanan dari pengejaran petugas.

Baca Juga: Tim Nam Do-san atau Han Ji-pyeong? Ikuti Tes Kepribadian Ini untuk Tahu Mengenai Pacar Idealmu

Baca Juga: Bikin ARMY Gagal Fokus, V BTS Beri Dukungan ke Peserta CSAT dengan Cara Unik

Baca Juga: 5 Fakta tentang Nam Joo Hyuk, Aktor Tampan yang Pernah Kencan dengan Lee Sung Kyung

"Sebenarnya kan istilah kami itu mereka sudah terdesak ini, karena apa, kehabisan bekal. Sehingga yang terjadi dia meneror masyarakat, meminta makan, dan terakhir kan akhirnya mencuri atau merampok dengan kekerasan, termasuk dengan pembunuhan. Kemudian ujung-ujungnya ambil beras," tutup Awi.***

Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler