Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Bima Arya 'Covid Tak Hanya Ujian Kesehatan, Tapi Juga Keimanan'

27 Oktober 2020, 08:03 WIB
POTRET Wali Kota Bogor, Bima Arya saat memberikan sambutan.* /Dok. Humas Bogor/

PR BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan haul ke-34 Mama Ajengan KH. RD Abdullah bin Nuh serta haul ke-10 Ibu Ajengan Hj. Mursyidah binti KH Abdullah Sayuti di Yayasan Islamic Center Al Ghazaly, Bogor Tengah pada Minggu, 25 Oktober 2020.

Dikatakan Bima Arya yang secara langsung memberi sambutan, peringatan tahunan Maulid dan haul tidak pernah kehilangan makna dan relevansinya.

“Apalagi disaat masa yang sangat sulit hari ini, kita melihat banyak sekali ajaran, nasihat, ilmu dari Mama Ajengan itu yang sekarang sangat relevan," katanya dalam pernyataan tertulis yang diterima Pikiranrakyat-bogor.com, Senin, 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Dibintangi Shin Sung Rok, Begini Sinopsis Singkat Drama Korea Kairos yang Bakal Bikin 'Baper'

"Menyimak secara keseluruhan dari pemikiran Mama Ajengan Abdullah Bin Nuh, beliau adalah orang yang sangat gandrung akan persatuan dan kebersamaan,” tambahnya.

Wali Kota Bogor itu mengajak semua lapisan masyarakat untuk bersatu padu dan meninggalkan semua perbedaan politik yang ada.

Ia mengatakan, di titik inilah kebersamaan, persaudaraan, ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniyah, yang diajarkan dan diniatkan dari KH Abdullah bin Nuh menjadi relevan.

Baca Juga: Bilang 'Insya Allah Segera Pulang' ke Indonesia, Rizieq Shihab: Mari Berjuang di Tanah Air Kita

“Kita sedih ketika kita harusnya bersatu, tetapi kita kemudian saling bertikai karena persoalan politik, kekuasaan, kursi, hingga persoalan partai. Apalagi kalau persoalannya beda akidah dan lain-lain. Ini saatnya bersatu,” ujarnya.

“Rasanya harus membuka buku Mama Ajengan. Karena beliau adalah sosok yang komprehensif, paripurna. Sejarawan, sastrawan, pendidik, ulama, pahlawan kemerdekaan, lengkap komprehensif,"tuturnya.

"Mudah-mudahan haul ini mengingatkan kepada kita tentang luar biasanya beliau dan betapa penting bagi kita semua untuk terus menerapkan itu, bukan hanya ritual tahunan tapi ajarannya mendarah daging bagi kita semua,” tambahnya.

Baca Juga: Semua Demi Jawab Penantian Panjang Blink, Rose BLACKPINK Konfirmasi Makna Sebenarnya di Balik Album

Bima Arya menyebut, KH Abdullah Bin Nuh tidak ingin Islam itu tercerai berai, terbelah-belah atau saling cakar.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa saat ini kita tengah mengalami ujian berat.

“Ibarat berperang, musuhnya sangat jenius. Pemahaman terhadap musuh ini terbatas, setiap hari korban berjatuhan, logistik terbatas, kemudian disisi lain kita diharapkan untuk bergerak cepat," kata Wali Kota Bogor ini.

Baca Juga: Megawati Disebut Berjasa Lawan Rezim Soeharto, Diusukan Jadi Pahlawan Demokrasi Jelang 10 November

Belum lagi ada persoalan politik dan lain-lain. Ini tidak mudah. Hari ini sejarah sedang ditulis, bahwa bangsa yang besar, yang hebat, digdaya, adikuasa, rontok karena covid, yaitu Amerika Serikat. Itulah yang terjadi,” ungkapnya.

Bima Arya melanjutkan, Covid-19 itu bukan sekedar ujian kesehatan, tapi juga ujian keimanan bagi kita semua.

“Kota Bogor baru melakukan survei, ketika ditanya siapa yang paling Anda percaya hari ini kalau berbicara tentang Covid. Nomor satu dokter, nomor dua tokoh agama, nomor tiga baru pejabat dan nomor empat artis," paparnya.

Baca Juga: Siapkan Lokasi Rapid Test Wisatawan Puncak di Cuti Bersama, Wakil Bupati: Masuk Bogor harus Bersih

"Ini menarik, artinya, hari ini adalah hari di mana harus ada kolaborasi duniawi dan ukhrowi. Tokoh agama dan para pakar kesehatan untuk menjelaskan kepada rakyat bahwa Covid itu ada dan nyata, bukan khayalan," lanjutnya.

"Kuncinya kita bersatu, bersama-sama. Tokoh agama sangat diharapkan untuk memberikan edukasi,” pungkasnya.***

Editor: Yuni

Tags

Terkini

Terpopuler