Andalkan Laboratorium di Jakarta dan Bandung, Bima Arya Klaim Datangkan 2 PCR Kapasitas 30 Spesimen

19 Juni 2020, 21:42 WIB
WALI Kota Bogor Bima Arya mengklaim akan mendatangkan dua alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang diharapkan dapat mempercepat identifikasi pasien suspect corona di Kota Bogor.*/Amir Faisol/PR /

PR BOGOR - Wali Kota Bogor, Bima Arya mengklaim akan mendatangkan dua alat Polymerase Chain Reaction (PCR) yang diharapkan dapat mempercepat identifikasi pasien suspect corona di Kota Bogor.

Bima Arya menyebut, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) saat ini tengah melakukan proses pengadaan satu alat PCR dengan kapasitas 30-50 spesimen pasien suspect Covid-19.

Demikian disampaikan Bima Arya kepada Pikiranrakyat-bogor.com saat ditemui dalam konferensi pers di Balaikota Bogor, Jumat 19 Juni 2020.

Baca Juga: Tensi dengan Korea Utara Kian Panas Usai Ledakan di Perbatasan, Menteri Korea Selatan Memilih Mundur

"Satu lagi sedang dibandingkan, sedang kita proses. Saya perintahkan segera mungkin," kata Bima Arya.

Bima Arya menyampaikan, selama ini pasien suspect Covid-19 di Kota Bogor diidentifikasi di tiga laboratorium, baik di Jakarta, Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Bandung, dan laboratorium di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Proses identifikasi di ketiga laboratorium tersebut menghabiskan waktu selama 3-4 hari, sehingga penambahan dua alat PCR ini diyakini bisa mempercepat eliminasi kasus virus corona di kotanya.

Baca Juga: Puluhan Jadwal Konser Tertunda Imbas Covid-19, Andika Kangen Band Banting Setir Bisnis Beras

Bima Arya menyebutkan, langkah Pemkot Bogor selanjutnya akan fokus melakukan pengujian swab masif dengan tujuan mendeteksi lebih banyak warga yang berpotensi tertular pandemi virus corona.

Uji swab masif menjadi penting lantaran saat ini ada empat sumber penularan baru di Kota Bogor di antaranya fasilitas kesehatan, utamanya di rumah sakit, laboratorium, dan apotek.

Ada juga di pusat perbelanjaan, lingkungan pemerintahan, dan pusat perbelanjaan, seperti yang baru-baru ini terjadi di Toko Mitra 10.

Baca Juga: Klaster Toko Mitra 10 Bogor Bertambah 1 Positif Covid-19, Dipastikan Bukan Karyawan

Menurutnya, fasilitas kesehatan di daerahnya menjadi sumber penularan baru lantaran kurang disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Ke depan, Bima Arya menargetkan 8000 warga Kota Bogor atau setara 0,8 persen akan diswab.

Dari target tersebut sebanyak 3.596 atau sekitar 44 persen sudah dites sehingga menghasil ratusan pasien positif dan ribuan orang dalam pemantauan (ODP).

Baca Juga: Imbas Pandemi Covid-19 Anggaran Kementan Dipangkas Hingga Rp 7 Triliun, DPR RI: Ini Tidak Beres

"Kita kejar 5000 sebulan ini. Kuota swab Kota Bogor 8000 warga mengacu terhadap jumlah penduduk sesuai arahan organisasi kesehatan dunia (WHO)," ujarnya.

Ketuga Gugus Tuga Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie Rachim juga mengonfirmasi, selama ini pengujian spesimen pasien suspect corona mengandalkan labaoratium di Jakarta, Bandung, dan IPB.

"Ya kita mengirim sampel untuk swab ke laboratorium di Jakarta, Bandung, satu lagi kita bekerja sama dengan IPB," ungkapnya.

Baca Juga: Usai 3 Karyawan Ditemukan Positif Covid-19, Hari Ini 72 ODP Klaster Toko Mitra 10 Bogor Diswab

Diketahui, berdasarkan data Gugus Tugas Kota Bogor per Jumat 19 Juni 2020, jumlah kasus Covid-19  di kota ini mencapai 163 orang, 84 orang dinyatakan sembuh, sementara 17 di antaranya meninggal dunia. Dengan demikian masih ada 62 pasien positif aktif yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.***

 
Editor: Amir Faisol

Tags

Terkini

Terpopuler