PR BOGOR – Kementerian Sosial menekankan, Bantuan Sosial Tunai (BST) yang telah menjadi instrumen penting.
Terlebih, untuk memulihkan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Namun sayangnya, bantuan tersebut tidak akan diperpanjang hingga terakhir April 2021 lantaran tidak tersedianya anggaran.
Baca Juga: ZA Milenial Indonesia Kepincut ISIS: Ini Isi Unggahan Terakhir di IG, dan Pamit di Grup WhatsApp
“Enggak ada anggarannya untuk itu,” ucap Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Ia juga mengatakan, satu di antara alasan tidak akan diperpanjangnya BST karena situasi pandemi Covid-19 di Indonesia telah bergerak ke skala mikro.
Sehingga menurutnya, masyarakat seharusnya sudah bisa kembali beraktivitas dengan harapan situasi pergerakan perekonomian di Indonesia telah mulai normal.
Hingga saat ini pemerintah melalui Kementrian Sosial masih menyalurkan bantuan sosial.
Penyaluran merupakan bagian dari program bantuan tunai yang diluncurkan Presiden Joko Widodo sejak 4 Januari 2021.
Bantuan tersebut mencakup tiga jenis program, di antaranya program sembako/bantuan pangan nontunai (BPNT) bagi 18,8 juta KPM.
Program keluarga harapan (PKH) bagi 10 juta KPM dan bantuan sosial tunai (BST) bagi 10 juta KPM.
Selama Maret 2021, BPNT telah menyalurkannya dalam beberapa tahap
Di antaranya pada 22 Maret sebanyak 4.502.451 KPM, 25 Maret 5.993.734 KPM dengan akumulasi 10.496.185 KPM.
Proses penyaluran bansos tahap selanjutnya diharapkan bisa dilakukan pada 29 Maret sebanyak 4 juta KPM dan 30 Maret 3 juta KPM.
Dengan demikian, total akumulasi penyaluran akan mencapai 17.496.185 KPM termasuk pembayaran April 2021.***