Oleh sebab itu, maka kita hendaknya mensyukuri semua nikmat Allah SWT. Dengan mensyukuri kemerdekaan negara dan bangsa, kita bisa lebih bertambah maju dan lebih baik, kita bisa melakukan apa pun untuk peningkatan kuantitas dan kualitas baik kesalehan sosial maupun kesalehan ritual.
Dengan hakikat kemerdekaan juga, kita bisa menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan akhlaqul karimah baik untuk individu, dalam berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, berpolitik, berbangsa dan bernegara sehingga tercipta dan tercapainya cita-cita luhur dan tujuan negara berkeadilan, pendidikan bermutu, kesehatan yang baik, keamanan yang terjamin, ekonomi yang merata, sejahtera, masyarakat saling menghormati dan menghargai dan perbedaan, saling mengisi, saling membantu dalam wadah NKRI yang بلدة طيبة ورب غفور negeri yang penuh kebaikan dan keberkahan dan ampunan Allah SWT.
Dengan mensyukuri dan memahami makna yang terkandung pada angka 17 (tujuh belas); maka yang pertama bahwa, tanggal 17 Agustus, merupakan hari yang sangat bersejarah bagi seluruh rakyat bangsa Indonesia di seluruh pelosok dan kota di Nusantara.
Pada hari tersebut segenap komponen bangsa merayakan kemenangan dan kemerdekaan setelah sekian ratus tahun lamanya hidup di bawah bayang-bayang intimidasi, penindasan dan kezaliman para penjajah.
Maka sangat wajar, jika kemenangan ini disambut dengan luapan suka-cita dan kegembiraan serta gegap gempita berbagai acara dan kegiatan juga diisi dengan mengumandangkan kalimat tasbih (mensucikan) tahmid (memuji) takbir (membesarkan) dan tahlil (mengagungkan) Allah SWT sebagai wujud syukur kepada Dzat Pemberi Rezeki Allah SWT. Allah berfirman:
فَٱذۡكُرُونِيٓ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡكُرُواْ لِي وَلَا تَكۡفُرُونِ ١٥٢
Karena itu, berdzikir (ingat)lah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS. Al Baqarah [2]:152)
Baca Juga: Alami Reaksi KIPI Usai Vaskin Covid-19? Jangan Langsung Panik, Begini Cara Mudah Menanganinya
Makna 17 yang kedua; artinya bahwa umat Muslim Indonesia telah harus mampu dan terbimbing serta terarah melalui kitab sucinya sebagai panduan manual kehidupannya yakni Al-Qur'an yang diturunkan pada tanggal 17 Ramadhan, Al-Qur'an yang berisi 30 juz, 114 surat, 6666 ayat dan lebih dari 110.000 kalimat (kosakata) ini sebagai pedoman dan petunjuk kehidupan serta undang-undang abadi bagi umat manusia yang tentunya wajib dibaca, dipelajari, dipahami, diamalkan dan didakwahkan oleh setiap individu Muslim sehingga akan mampu melahirkan dan menghimpun nilai-nilai rahmatan lil ‘aalamiin. Allah SWT telah mengabadikan dalam firman-Nya: