Ramadhan Sebentar Lagi, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Persamaan Puasa dan Fasting Therapy ala Orang AS

10 April 2021, 14:55 WIB
Ustadz Abdul Somad (UAS). Ceramah jelang Ramadhan 1442 H dari Ustadz Abdul Somad yang jelaskan persamaan puasa dan fasting therapy ala orang AS. /ustadzabdulsomad_official/

PR BOGOR – Bulan Ramadhan 1442 H/ 2021 M tinggal menghitung hari.

Seluruh umat Islam di penjuru dunia wajib melaksanak puasa Ramadhan selama satu bulan penuh.

Banyak manfaat yang bisa didapatkan ketika kita melaksanakan puasa.

Hal tersebut pun disampaikan oleh Ustadz Abdul Somad yang akrab disapa UAS.

Video Ceramah Ustadz Abdul Somad

Dilansir PRBogor.com dari kanal Youtube Ustad Abdul Somad Official Sabtu, 10 April 2021, penelitian di Amerika membenarkan manfaat dari melaksanakan puasa.

Ia mengatakan, penelitian tersebut berawal saat tubuh kita mengkonsumsi kalori yang berlebihkan.

Kemudian orang Amerika tersebut menemukan sebuah teori yang bernama fasting therapy.

“Ketika kita makan berlebih dari kebutuhan tubuh, makanan itu akan menumpuk dalam tubuh kita.”

“Lalu, orang Amerika menemukan satu teori, namanya fasting therapy,” kata UAS.

UAS juga menjelaskan, fasting therapy bekerja untuk menghancurkan sampah dalam tubuh.

Yang mana sampah tubuh itu adalah kalori berlebih yang kita konsumsi.

“Kalo kita hanya membutuhkan 2.000 kalori, dan kita makan 2.500 kalori, maka sisanya akan menumpuk.”

“Maka cara menghancurkan sampah dalam tubuh dengan fasting therapy itu.”

“Termasuk juga kelebihan kolesterol, minyak dan lainnya,” kata UAS.

Metode yang diterapkan dalam fasting therapy itu adalah tidak makan selama delapan hari dalam satu minggu.

Dan juga selama sebulan dalam satu tahun.

“Cara yang digunakan yaitu tidak boleh makan selama delapan hari dalam sebulan.”

Subhanallah, berarti Senin Kamis, Senin Kamis, Senin Kamis, Senin Kamis,” jelasnya.

“Dan juga sebulan dalam setahun, berarti pas bulan Ramadhan,” jelasnya.

Dengan penemuan teori tersebut, UAS pun mengungkapkan, bahwa mereka yang non-muslim menerima kebenaran islam.

Mereka menerima kebenaran islam dengan ilmu pengetahuan menurut Nabi Muhammad SAW.

“Jadi orang barat menerima kebeneran Islam bukan dengan cara kita ledakkan kedutaan Amerika,” jelasnya.

“Bukan dengan menghancurkan, memusuhi.”

“Tapi dengan cara menyebarkan ilmu pengetahuan yang dibawa oleh Nabi pada 14 abad yang lalu,” ungkapnya.

UAS pun mengatakan, jika orang barat menyebut itu adalah fasting therapy, dan orang islam menyebutnya puasa.

“Jadi itu sama aja, kalo orang barat bilanya fasting therapy.”

“Tapi kalo kita, orang muslim sebutnya puasa,” tutur UAS.***

 

Editor: Rizki Laelani

Tags

Terkini

Terpopuler