Beberapa pekan lalu, karikatur Nabi Muhammad tersebut kembali menjadi sorotan.
"Kami tidak akan menyerah," kata Emmanuel Macron di akun Twitter @EmmanuelMacron pada Minggu, 26 Oktober 2020 malam yang ditulis dalam bahasa Prancis, Arab, dan Inggris.
Baca Juga: Rekomendari Film yang Dapat Ditonton Bersama Keluarga Saat Libur Panjang
Seorang guru di Prancis, Samuel Paty, dibunuh karena menggunakan karikatur tersebut untuk kelas kebebasan berpendapat. Pelakunya diketahui seorang remaja yang menganggap Paty telah menghina Islam juga.
Para pemimpin Prancis dan Eropa mendukung kartun itu ditampilkan dengan alasan kebebasan berekspresi.
Komentar Presiden Prancis Emmanuel Macron pada 2 Oktober yang mengatakan Islam sedang dalam krisis juga memicu kemarahan dari Muslim di seluruh dunia.
Hal ini kemudian menyebabkan munculnya seruan boikot produk Prancis yang dimulai di dunia Arab.***