Perdana Menteri Jepang Mundur, Shinzo Abe Mengaku Pilu Lantaran Banyak Tujuan Politik Belum Tercapai

- 28 Agustus 2020, 17:29 WIB
PERDANA Menteri Jepang, Shinzo Abe.*
PERDANA Menteri Jepang, Shinzo Abe.* /Twitter @shinzoabe/

PR BOGOR - Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mundur dari jabatannya karena masalah kesehatan kronis yang dialami.

Shinzo Abe berkata, tentu sangat pilu meninggalkan jabatannya, sebagai Perdana Menteri Jepang lantaran masih banyak tujuan yang belum terselesaikan selama dia memerintah.

Shinzo Abe menderita kolitis ulserativa sejak remaja, namun itu bisa dikondisikan dan dapat dikenadlikan dengan pengobatan.

Baca Juga: BTS Tidak Kompak Soal Urusan Makanan Favorit, Lidah RM Masih Mencintai Menu Tradisional Korea

Kekhawatiran tentang kesehatan Shinzo Abe dimulai musim panas ini. Kekhawatiran itu terus tumubuh hingga bulan ini ketika dia mengunjungi rumah sakit Tokyo dua minggu berturut-turut untuk pemeriksaan kesehatan yang tidak ditentukan.

Shinzo Abe sekarang dalam proses pengobatan baru yang membutuhkan suntikan IV.

Meskipun ada beberapa perbaikan, tidak ada jaminan itu akan menyembuhkan kondisinya sehingga dia memutuskan untuk mundur.

Baca Juga: Adegan di Kamar Pada MV Dynamite, Jungkook Utarakan Susahnya Syuting Seorang Diri Tanpa Anggota BTS

"Sungguh menyedihkan harus meninggalkan pekerjaan saya sebelum mencapai tujuan saya," kata Shinzo Abe, sebagaimana dikutip Pikiranrakayat-bogor.com dari Japan Today, Jumat 28 Agustus 2020.

Shinzo Abe menyebutkan kegagalannya untuk menyelesaikan masalah penculikan Jepang tahun lalu oleh Korea Utara dan perselisihan wilayah dengan Rusia.

Dia mengatakan, masalah kesehatannya terkendali sampai awal tahun ini tetapi kambuh pada bulan Juni ketika dia menjalani pemeriksaan tahunan.

Baca Juga: Pertamina Rugi Triliunan Rupiah, Erick Thohir Bentengi Ahok, Tak Ada Kata Perombakan Komisaris

Jepang dulunya dikenal dengan perdana menterinya yang berumur pendek. Kepergian Shinzo Abe menandai akhir dari era stabilitas yang tidak biasa, membuat pemimpin Jepang menjalin hubungan yang kuat dengan Presiden AS Donald Trump.

Bahkan ketika ultra-nasionalisme Shinzo Abe membuat gusar Korea dan China. Sementara dia menarik Jepang keluar dari resesi, ekonominya telah terpukul lagi imbas pandemi virus corona.

Shinzo Abe gagal mencapai tujuan yang diharapkannya untuk secara resmi menulis ulang konstitusi pasifis yang dirancang AS karena dukungan publik yang buruk.

Baca Juga: Penyidik Senior KPK Novel Baswedan Positif Covid-19 Usai Swab, Tak Ada Gejala Sama Sekali

Terlebih, Shinzo Abe merupakan darah biru politik yang dipersiapkan untuk mengikuti jejak kakeknya, mantan Perdana Menteri Nobusuke Kishi.

Retorika politiknya sering terfokus pada menjadikan Jepang negara yang "normal" dan "indah" dengan militer yang lebih kuat dan peran yang lebih besar dalam urusan internasional.

Shinzo Abe, yang masa jabatannya berakhir pada September 2021, akan tetap tinggal sampai pemimpin partai baru terpilih dan secara resmi disetujui oleh Diet.***

Editor: Amir Faisol

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x