Kasus Covid-19 Global Capai Belasan Juta, Bill Gates: India Bisa Suplai Vaksin Corona ke Dunia

- 22 Juli 2020, 07:25 WIB
Bill Gates
Bill Gates /

PR BOGOR - Pengusaha dan pendiri Microsoft, Bill Gates mengatakan India mampu memproduksi vaksin corona untuk seluruh dunia.

Diberitakan di Wartaekonomi.co.id, menurut Bill Gates, industri Farmasi India melakukan banyak hal penting dalam usaha produksi vaksin corona.

Saat berbicara dalam video dokumenter 'Covid-19: India's War Against The Virus', Bill Gates menyebut, India memang tengah menghadapi tantangan besar saat menghadapi krisis kesehatan.

Baca Juga: Genap 140 Hari Jubir Pemerintah Penanganan Covid-19 Dicopot, Achmad Yurianto Diganti Pejabat BNPB

Utamanya krisis seperti pandemi corona saat ini. Hal itu karena populasi dan ukuran negara India amat sangat besar.

"Industri farmasi India tengah bekerja untuk membantu membuat vaksin Covid-19 dan obat-obat lainnya untuk mengobati berbagai penyakit lain," ujar Gates dilansir dari India Today di Jakarta, Selasa 21 Juli 2020.

Meski demikian, Bill Gates yakin perusahaan Farmasi di India mampu memproduksi vaksin corona untuk seluruh dunia.

Baca Juga: Sidik Jari di Pisau yang Ditinggalkan Pembunuh Editor Metro TV Yodi Prabowo Berhasil Diungkap

Pasalnya, India disebut mempunya banyak kapasitas, dengan perusahaan-perusahaan obat dan vaksin yang merupakan penyuplai besar untuk seluruh dunia.

"Anda tahu, lebih banyak vaksin dibuat di India daripada di manapun," cetusnya.

Selain itu, dikatakan Bill Gates, ada lebih banyak vaksin dibuat di India ketimbang di mana pun, mulai dari perusahaan farmasi Serum Institute yang terbesar di negara itu.

Baca Juga: Rumor Has It: 2 Hari Lagi Boy Band Asal Inggris One Direction Bakal Reuni, Lengkap Ada Zayn Malik

"Serum Istitute, itulah yang terbesar. Tapi ada juga Bio E, Bharat, banyak yang lainnya," ujarnya.

Bill Gates. (vietnamtimes.org.vn)
Bill Gates. (vietnamtimes.org.vn)

"Mereka bekerja untuk membantu pembuatan vaksin Corona, dibuat pada kapasitas besar yang mereka pakai untuk penyakit lain," tutur dia.

"Kita perlu mengurangi kematian dan memastikan kita kebal. Itulah cara kita mengakhiri pandemi," imbuh Bill Gates.

Baca Juga: Djoko Tjandra Minta Sidang PK Secara Virtual, MAKI Sebut Hukum Indonesia Dihina-hina Buronan

Diketahui, Bill Gates juga berperan dalam pembuatan vaksin corona melalui pendanaan yang disalurkan ke perusahaan Astra Zeneca.

Perusahaan farmasi yang berkedudukan di London, Inggris, Astra Zeneca ini, dikabarkan siap memasarkan dua miliar dosis vaksin Covid-19 usai mendapatkan pendanaan dari miliader Bill Gates.

Berita itu datang dalam sebuah kuliah online untuk Pusat Pengobatan Personalisasi Universitas Oxford yang diberikan oleh anggota tim Profesor Adrian Hill.

Baca Juga: Saksi Kematian Editor Metro TV Buka Mulut! Lihat 2 Orang Lewat, Salah Satunya Berpakaian Kantoran

Dia mengatakan, uji klinis akan berakhir ketika vaksin telah jelas ditemukan untuk melindungi orang dari paparan virus corona jenis SARS-CoV-2.

"Kami menduga mungkin sekitar waktu Agustus - mungkin sebelum jika kasus tidak menurun secepat yang kami harapkan, atau nanti jika kami kehabisan kasus," katanya.

Pengujian terhadap vaksin Covid-19 di Universitas Oxford sudah berjalan sejak April 2020.

Baca Juga: Terungkap! Jenderal di Bareskrim Polri Pembuat Surat Jalan Djoko Tjandra Pernah Sepewasat Bareng

Astra Zeneca telah setuju untuk memasok 100 juta dosis vaksin potensial ke Inggris.

Bahkan perusahaan ini telah menandatangani kesepakatan besar-besaran 1 miliar dolar AS untuk vaksin coronavirus dengan pemerintah AS.

Selain Astra Zeneca, perusahaan Anglo-Swedia akan memasok 400 juta dosis obat Covid-19 yang saat ini sedang dikembangkan oleh University of Oxford.

Baca Juga: Bos BUMN Indofarma Tegas Bilang Vaksin Virus Corona Dipasarkan Awal 2021, Kini Masih Clinical Trial

Obat ini masih menjalani uji coba di Jenner Institute, yang bekerja sama dengan Oxford Vaccine Group di proyek tersebut.

Perintah dari US Advanced Biomedis Penelitian dan Pengembangan Otoritas datang setelah tuntutan dari Donald Trump untuk vaksin corona pada akhir tahun, sebagai bagian dari program yang dijuluki 'operasi cepat'.

Saat ini, tidak ada vaksin atau pengobatan yang tersedia untuk Covid-19 tetapi dokter di seluruh dunia sedang menguji obat anti-virus saat ini untuk melihat apakah mereka dapat mengalahkan coronavirus.***

Konten Partner: Warta Ekonomi

Editor: Amir Faisol

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x