Dibangun Sebagai Gereja, Paus Fransiskus Tertekan Erdogan Fungsikan Hagia Sophia Jadi Masjid

13 Juli 2020, 08:35 WIB
Bangunan Bersejarah Hagia Sophia di Turki yang telah difungsikan kembali sebagai masjid oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan. /- Foto: Pixabay

PR BOGOR - Paus Fransiskus mendengar kabar terbaru dari Hagia Sophia mengaku tertekan lantaran Presiden Turki Tayyip Erdogan menjadikan bangunan itu sebagai masjid.

"Pikiranku pergi ke Istanbul. Saya sedang memikirkan Hagia Sophia. Saya sangat tertekan," kata Paus dalam reaksi pertama Vatikan terhadap keputusan yang menuai kritik internasional itu, sebagaimana diberitakan di Galamedia.pikiran-rakyat.com, Minggu 12 Juli 2020.

Surat kabar Vatikan Osservatore Romano pada Sabtu 11 Juli 2020, membawa reaksi berbagai negara tentang keputusan Tayyip Erdogan yang mengubah Hagia Sophia dari museum kembali menjadi masjid, tetapi tanpa komentar.

Baca Juga: 1 Hektare Ladang Ganja Bisa Panen 4 Kali Ditemukan Polisi di Lembang, Keuntungan Nyaris RP1 Miliar

Diketahui, sebagai magnet bagi wisatawan di seluruh dunia, Hagia Sophia pertama kali dibangun sebagai katedral Kristen Ortodoks di Kekaisaran Byzantium Kristen.

Namun diubah menjadi masjid setelah penaklukan Ottoman atas Konstantinopel pada 1453 pada masa Muhammad Al-Fatih.

Tayyip Erdogan pada masa lalu, berulang kali menyerukan agar bangunan yang menakjubkan itu diganti namanya menjadi masjid. Kemudian pada 2018, ia membacakan sebuah ayat dari Alquran di Hagia Sophia.

Baca Juga: Datang ke Rumah Sakit Militer, Donald Trump Mengalah Kenakan Masker Setelah Dikecam Bertubi-tubi

Diberitakan sebelumnya di Pikiranrakyat-bogor.com, Hagia Sophia, sebuah bangunan bersejarah yang menjadi warisan dunia ini difungsikan sebagai masjid oleh Presiden Turki, Tayyip Erdogan Jumat 10 Juli 2020, waktu setempat.

Artikel ini telah tayang di Galamedia.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Paus Fransiskus Ngaku Sangat Tertekan, Hagia Sophia Dikembalikan Jadi Masjid 24 Juli'.

Pelaksanaan ibadah pertama kali di Hagia Sophia akan berlangsung pada 24 Juli 2020 mendatang.

Hagia Sophia di Istanbul malam hari

Tayyip Erdogan mengumumkan informasi itu sejam setelah pengadilan membatalkan kebijakan Mustafa Kemal Ataturk yang memfungsikan Hagia Sophia menjadi museum di 1934.

Baca Juga: Tak Kenal Tempat Pasangan Gay Bali Bercinta di Tempat Suci Pura Beji, Sempat Kabur Sebelum Diringkus

Pengadilan memutuskan kebijakan pemerintahan Ataturk yang sekuler itu melanggar hukum.

Meski dialihfungsikan menjadi masjid namun keutuhan Hagia Sophia tetap terbuka bagi muslim, umat kristiani, dan warga asing.

Oleh karena itu, Tayyip Erdogan menyebut segala kritikan yang disampikan kepadanya atas kebijakan ini dianggapnya sebagia serangan terhadap kemerdekaan Turki.

Baca Juga: Tak Kenal Tempat Pasangan Gay Bali Bercinta di Tempat Suci Pura Beji, Sempat Kabur Sebelum Diringkus

"Namun, rakyat Turki berhak mengubah bangunan bersejarah itu jadi masjid," kata Erdogan.

Keputusan Tayyip Erdogan mengembalikan fungsi Hagia Sophia memancing kecaman dari beberapa komunitas internasional.

Pasalnya, Hagia Sophia merupakan bangunan bersejarah bagi umat Islam dan Kristiani.

Baca Juga: BTS Terancam Bubar 2 Tahun Lalu, Berikut Perjuangan Bangtan Boys Yakinkan Bang Si-hyuk yang Dilema

Amerika Serikat, Rusia, dan beberapa petinggi gereja yang vokal menentang keputusan Erdogan mengubah status Hagia Sophia, Situs Warisan Dunia sebagaimana ditetapkan oleh Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO).

Hagia Sophia merupakan bangunan bersejarah yang punya peranan penting pada masa Kekaisaran Kristiani Bizantium selama 900 tahun dan Kesultanan Muslim Ottoman selama 500 tahun.

Saat ini, Hagia Sophia merupakan destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi di Turki.***(Dicky Aditya/Galamedia News/PRMN)

 
Editor: Amir Faisol

Sumber: Galamedianews

Tags

Terkini

Terpopuler