PR BOGOR - Gorengan merupakan camilan yang umum dikonsumsi masyarakat di Tanah Air saat berbuka puasa.
Pasalnya selain praktis dan mudah dibuat, juga memiliki citra rasa tersendiri yang sudah melekat di lidah penggemar gorengan.
Namun menurut pakar gizi klinik dari Universitas Hassanudin sekaligus Ketua Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, dr. Tirta Prawita Sari, mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa sebaiknya dihindari.
Baca Juga: Hyunwook dan OV D-CRUNCH Terkonfirmasi Positif Covid-19, Semua Promosi Terpaksa Dihentikan
Alasannya, kata dia, tidak ada hal baik yang terkandung dalam gorengan, bahkan tidak ada waktu terbaik untuk mengonsumsinya.
"Sebaiknya mengurangi makanan gorengan seminimal mungkin. Tidak ada hal baik dalam gorengan dan tidak ada waktu terbaik untuk mengonsumsi gorengan," ujarnya, dikutip PRBogor.com dari ANTARA, Sabtu, 24 April 2021.
Kendati demikian, dia tetap mengizinkan mengonsumsi gorengan saat berbuka puasa, tetapi harus dibatasi.
Baca Juga: 5 Cara Ampuh Membasmi Kecoa di Dalam Rumah Tanpa Harus Memukulnya
Lebih lanjut, dr. Tirta mengatakan agar dapat diperoleh manfaat kesehatan dari gorengan, pemilihan metode masak perlu diperhatikan.
Adapun metodenya bisa dengan cara menggorengnya menggunakan airfryer, mengukus, memanggang, atau membuat sup.
Alih-alih memilih gorengan sebagai sajian berbuka puasa, dr. Tirta lebih merekomendasikan kurma atau buah-buahan.
Baca Juga: KTT ASEAN 2021 Berlangsung Siang Ini, Layanan TransJakarta Koridor 13 Ditutup Sementara
"Konsumsi buah potong dan tiga butir kurma adalah cara terbaik dilakukan saat berbuka," katanya.
Selama Ramadhan, dr. Tirta mengingatkan pentingnya kebutuhan zat gizi harian, yang mana bisa dipenuhi saat sahur dan berbuka.
"Anda perlu mengetahui kebutuhan energi total dalam sehari dan komposisi zat gizi makro Anda," tutur dia.
Baca Juga: 4 Perbuatan yang Bisa Menghilangkan Pahala Puasa di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Tidak Menjaga Pandangan
Dia menjelaskan, rata-rata setengah dari kebutuhan energi untuk tubuh manusia berasal dari karbohidrat, 30 persen dari lemak, dan 15 persen dari protein.
"Anda perlu memilih jenis lemak yang baik dan mengurangi goreng-gorengan demi membuat tubuh lebih bugar," kata dr. Tirta.
"Pastikan sumber karbohidrat berasal dari bahan karbohidrat kompleks dan sedapat mungkin hindari karbohidrat sederhana, seperti gula dan sirup," tambahnya.***